Minggu, 18 Juli 2021 – Ibu Yulia Oeniyati

Secara garis besar, Mazmur 1 menjelaskan tentang dua macam orang, yaitu orang fasik dan orang benar. Pemazmur juga memperingatkan bahwa orang fasik adalah seperti sekam yang ditiup angin, yang tidak akan mungkin tahan dalam penghakiman, dan pada akhirnya akan binasa (ayat 4 dan 5). Karena itu jauhilah mereka (ayat 1).


Sangat berbeda dengan orang benar, yang digambarkan oleh pemazmur seperti pohon yang bertumbuh kokoh dan kuat karena ditanam di aliran sungai, secara konstan menghasilkan buah, selalu segar karena daunnya selalu hijau, dan selalu berhasil di mata Allah (ayat 3). Bagaimana orang benar bisa memiliki keadaan yang begitu baik?Ada dua rahasia (ayat 2):

  1. Karena orang benar suka akan firman Tuhan.
  2. Karena orang benar merenungkan (meditasi) firman Tuhan siang dan malam (setiap saat).


Orang benar akan selalu mencari cara untuk bercengkerama dengan firman-Nya. Apa arti bermeditasi? Meditasi Kristen dan meditasi agama lain sangat bertolak belakang. Meditasi Kristen bukan mengosongkan pikiran, tetapi justru:

  1. Memenuhi pikiran dan hati kita dengan firman Tuhan.
  2. Mencari cara bagaimana mengaplikasikan firman Tuhan dalam setiap kesempatan.
  3. Secara konsisten menikmati kehadiran-Nya.


Sebagai kesimpulan, pemazmur memberikan kontras yang sangat jelas tentang nasib orang fasik dan orang benar (ayat 6).


Orang fasik : tidak akan tahan panghakiman dan hidupnya akan menuju kepada kebinasaan.

Orang benar : akan dikenal Allah, diberkati, dan selalu menghasilkan buah (berhasil), karena ia suka akan firman-Nya.

Oleh karena itu, marilah kita menerima firman Tuhan yang hidup dan menghidupkan. Jadikan firman Tuhan makanan rohani agar kita terus bertumbuh. Mari, sukailah firman-Nya, karena firman-Nya memberi kekuatan, terutama di masa pandemi ini. Orang benar yang suka dengan firman Tuhan akan selalu diberkati.Amin.


“Diberkatilah orang yang …kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.” (Maz. 1:2)