BERSYUKURLAH!
Hidup dan berkarya di bumi Nusantara yang merdeka, tanah yang subur, pemandangan
indah, adil dan makmur. Sembah dan terima kasih kepada para pejuang, yang telah berkorban raga
dan jiwa demi KEMERDEKAAN republik ini. Kami generasi sekarang akan meneruskan perjuangan
mengisi kemerdekaan negeri tercinta.
Alkitab memberitahu ada penjajah yang dasyat. Manusia dikuasai, dibelenggu sehingga
tidak berdaya. DIBUTAKAN dan DIPERHAMBAoleh penjajahan DOSA!!!
Itu sebabnya Rasul Paulus mengingatkan jemaat di Galatia, “Kamu telah dipanggil untuk
merdeka, tetapi janganlah kamu menggunakan kemerdekaan untuk kehidupan dalam dosa” . (Galatia
5 : 13)
Kemerdekaan yang telah dianugerahkan Kristus, seharusnya menuntun orang percaya
menampakkan kehidupan yang sesuai dengan status orang merdeka.
Yang pertama, Paham akan Kebenaran. Kebenaran dalam Injil yaitu Yesus Kristus. Dialah
Jalan, Kebenaran dan Hidup (Yohanes 14 : 6). Kebenaran inilah yang memerdekakan manusia dari
belenggu dosa (Yohanes 8 : 32).
Kedua, Lepas dari Perhambaan. Manusia yang dikuasai dosa menjadi hamba dosa. Tidak
berdaya dan tidak mampu membebaskan diri. Di dalam Anak ada jaminan pasti terlepas dari belenggu
dosa. “Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamupun benar-benar merdeka.” (Yohanes 8 : 36)
Ketiga, Terima Keselamatan. Manusia perlu keselamatan jiwa melalui Kristus. Kepastian
dan pengharapan hidup bukan hanya merdeka di dunia ini, tetapi yang lebih penting kepastian
keselamatan jiwa. Kelak hidup kekal bersama Kristus di Sorga. “Ketika kamu percaya, dimeteraikan
dengan Roh Kudus.” (Epesus 1 : 13) Pasti dan sah sebab Roh Kudus yang menjadi jaminan.
Bila kemerdekaan fisik diperlukan manusia, apalagi kemerdekaan jiwa, sebab kemerdekaan
fisik hanyalah sementara tetapi kemerdekaan jiwa (sejati) bernilai kekal.