EFESUS 5 : 15 – 16

15 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif,

16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.

Menjadi murid Kristus sejati haruslah sungguh-sungguh menjadi pengikut Kristus yang bukan saja mengerti ajaran Tuhan namun harus juga menerapkannya. Menerapkan cara hidup Kristus berdasarkan karakter pribadi Kristus, termasuk sifat setia pada diri-Nya. Karena itu seorang murid Kristus haruslah setia sehingga kehidupan yang dijalaninya dapat dikelola dengan baik karena ketangguhan karakter seorang murid Kristus. Pagi hari ini, masih dalam nuansa tahun yang baru dan juga tema gereja kita mengenai Murid yang berbuah banyak, bacaan kita mengajarkan tentang pengelolaan waktu yang merupakan anugerah Tuhan, bukan saja untuk kita habiskan namun melalui pengelolaan waktu tersebut diharapkan muncul karakter setia dalam diri kita dan tentunya kita pun makin tangguh dalam mengelola hidup yang Tuhan anugerahkan kepada kita, khususnya dalam hal pengelolaan waktu.

Ciri-ciri seorang murid yang setia dalam pengelolaan waktu adalah ketika kita sebagai seorang murid menempatkan Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuan atas hidup kita dan menempatkan diri kita sebagai hamba-Nya. Dengan demikian kita menunjukkan kesetiaan untuk mencari kehendak dan kepentingan Sang Tuan dalam penggunaan waktu yang ada. Setiap penggunaan waktu haruslah seturut dengan kehendak-Nya dan bukan karena keinginan kita sendiri. Ciri-ciri seorang murid yang tangguh dalam pengelolaan waktu adalah ketika kita senantiasa menyadari betapa tidak mudah hidup di tengah zaman yang serba cepat ini, sehingga dapat dikatakan bahwa kita berkejar-kejaran dengan waktu. Waktu yang bersifat netral digambarkan sebagai jahat karena sifat dari waktu itu sendiri yang terbatas, singkat, tidak dapat diulang atau dihentikan untuk kepentingan kita. Sehingga kita harus dapat memanfaatkan waktu yang ada dan bukan sekedar menghabiskan waktu tanpa makna, memanfaatkan berarti memperoleh kembali penggunaan waktu dalam bentuk manfaat yang berkenan kepada Tuhan.

Mengingat keterbatasan kita diperhadapkan dengan sifat-sifat waktu sebagaimana uraian di atas tadi, maka kita harus senantiasa menyadari bahwa kita ini bukanlah pemilik waktu. Tuhan adalah Pemilik waktu, kita hanyalah pengelolanya saja, yang suatu kali nanti akan diminta untuk bertanggung jawab kepada Tuhan sebagai Sang Tuan atas hidup kita. Karena itu kita perlu sangat serius dengan seksama memperhatikan dan mengatur penggunaan waktu dalam hidup kita. Mulailah dengan membuat jadwal, baik jangka panjang maupun jadwal harian, dan tentukan prioritas-prioritas yang ada seturut dengan kehendak Tuhan, sehingga kita akan terbiasa untuk memilih memanfaatkan waktu sebaik-baiknya sebagaimana yang Tuhan kehendaki dalam hidup kita. Amin.

Ev. Franky Oktavianus Nugroho

5 Januari 2021