LD Tonny Mulia Hutabarat
Senin, 6 Mei 2024

Terangkat Ke Sorga

Sesudah Tuhan Yesus berbicara demikian kepada mereka, terangkatlah Ia ke sorga, lalu duduk di sebelah kanan Allah. (Markus 16:19 ITB)

Yang Berdaulat Tinggi

Kenaikan Yesus hanya disaksikan oleh murid-murid-Nya di Bukit Zaitun. Frasa “duduk di sebelah kanan” adalah metafora tempat tertinggi yang diberikan kepada Kristus. Segala kuasa dan wewenang diberikan kepada Yesus pada saat kedatangan-Nya ke surga. Yesus yang naik memerintah dengan otoritas kedaulatan Tuhan. Di sorga Ia bertahta (bdk Ibrani 8:1,2).

Awan Membawa DIA.

Selama empat puluh hari setelah kebangkitan-Nya, Yesus berbicara kepada murid-murid-Nya tentang kerajaanNya. Dia memerintahkan mereka untuk menantikan kedatangan Roh Kudus di Yerusalem. Kemudian kita diberitahu bahwa awan menerima DIA dari pandangan mereka.

Murid-murid telah bersama Yesus selama tiga tahun dan kemudian menyaksikan kengerian penyaliban, empat puluh hari mungkin terasa sangat singkat. KepergianNya bukan perpisahan menyedihkan. KenaikanNya membawa berkat yang jauh lebih besar. Lukas mengakhirinya dengan para murid bersukacita dan memuji Tuhan atas kenaikan karena nubuatan Perjanjian Lama digenapi. Mereka menyadari bahwa mereka telah berada di hadirat Tuhan.

Banyak seniman yang menggambarkan Yesus menghilang dari para murid dengan naik ke langit di atas awan kumulus. Kita harus memahami bahwa ini bukanlah awan biasa. Sama seperti awan dalam Perjanjian Lama merupakan tanda kehadiran dan kemuliaanNya, maka awan yang menerima Yesus menunjuk pada kemuliaan dan kehadiran BAPA. Dalam Perjanjian Lama, awan menutupi kemah pertemuan, dan kemuliaan Tuhan memenuhi Kemah Suci (bdk Keluaran 40).

Awan yang membawa Yesus ke surga adalah awan yang sama yang memimpin bangsa Israel melewati padang gurun. Awan melambangkan kemuliaan Tuhan dan kehadiran Tuhan bersama umat Tuhan. Para murid menyaksikan awan yang mengantar MahaGuru mereka ke hadirat Bapa. Kristus yang disalibkan, bangkit dari kematian, telah diangkat dari penderitaan-Nya dan masuk ke dalam kemuliaan, tidak lagi dapat dilihat secara kasat mata oleh kumpulan komunitas-Nya. Hubungan baru telah dimulai.

Pintu Menuju Surga

Paulus menulis bahwa Yesus naik ke surga untuk menggenapi segala sesuatu (Ef 4:10). John Calvin menunjukkan bahwa Kristus meninggalkan kita sedemikian rupa sehingga kehadiran-Nya dapat lebih bermanfaat bagi kita. Kehadiran yang tadinya terkurung dalam bejana daging manusia kini diangkat ke atas langit agar kehadiran rohani-Nya tidak terbatas. Kekuatan dan energiNya kini menyebar melampaui seluruh batas langit dan bumi. Kenaikan Kristus meresmikan kerajaanNya di bumi.

Jalan menuju surga, yang tadinya terhalang oleh dosa kita sendiri, kini telah terbuka (baca Efesus 2:6). Kristus telah menjadi Pembela dan Perantara kita (Ibrani 7:25). Kita tetaplah orang berdosa, namun kita telah menjadi orang berdosa yang ditebus dan diselamatkan oleh darah Yesus Kristus. Kristus telah membuka jalan bagi kita untuk mendekati pribadi pertama Tritunggal tanpa rasa takut. Kenaikan Yesus memberi orang Kristen kuasa Kristus (Mazmur 68, dan Efesus 4:8).

Dari kedudukan-Nya di surga, Yesus melimpahkan karunia rohani kepada umat-Nya setiap hari. Kita diberi kekuatan untuk saat ini — kekuatan untuk melawan Setan dan kekuatan-kekuatannya, kekuatan untuk menahan godaan yang mengejek kita setiap hari. Kuasa yang sama yang mengarahkan kosmos tersedia bagi umat TUHAN melalui Roh Kudus.

Kenaikan Yesus tentu saja mendorong kita untuk menantikan kemenangan dan pemerintahan-Nya yang terakhir di akhir zaman, namun untuk saat ini kita diberikan kuasa kasih-Nya. Dengan kekuatan itu kita bergerak maju, bersukacita dalam Kristus dalam setiap kesempatan.

Kenaikan Kristus berarti bahwa masa depan kita terjamin dalam kerajaanNya. Paulus mengatakan kepada kita bahwa kejayaan masa depan kita berada di luar jangkauan pemahaman kita. Yohanes menulis tentang kota emas; tempat di mana tidak ada rasa sakit, tidak ada kesedihan, dan tidak ada air mata. Sungguh hari yang luar biasa ketika kita melihat surga dan berdiri di hadapan Juruselamat yang telah bangkit dan naik ke surga, Yesus Kristus.