LD Tonny Mulia Hutabarat
Rabu, 13 Maret 2024

Reformasi Batiniah … 2 Tawarikh 7:14

dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka …. (2Ch 7:14 ITB)

Konteks teks ini dibacakan pada saat pentahbisan bait suci dan penuh perayaan. Dari sukacita (makan minum besar) tiba-tiba sangat serius ketika sampai pada kalimat ini. Pada masa kejayaan sejarah manusia sering akan “melupakan Tuhan”, maka teks ini sangat penting untuk diperdengarkan:

  1. KERENDAHAN HATI

Jalan kembali kepada Tuhan adalah jalan kerendahan hati. Tidak ada kecukupan dalam diri kita; tidak ada hal baik dalam diri kita hanya TUHAN yang dapat menolong dalam segala hal. Kerendahan hati seringkali menjadi titik awal dari suatu kegerakan besar Tuhan. Ini adalah tindakan kejujuran yang mendalam. Kerendahan hati sekadar mengakui kebenaran akan kekurangan kita sekaligus menyatakan kecukupan TUHAN. Kerendahan hati memungkinkan kita untuk melepaskan dan melihat ke atas. Jon Tyson berkata, “Benang merah di antara setiap kebangunan rohani besar adalah rasa lapar akan Tuhan yang lebih banyak lagi.”

Kata yang digunakan dalam 2 Tawarikh 7:14 adalah ‘ kana ‘, artinya “menaklukkan,”. Gambarannya adalah “menekuk lutut” atau menekuk leher untuk menghormati orang lain. TUHAN meminta umat-Nya untuk tunduk sepenuhnya dan sukarela. Maka, merendahkan diri sendiri adalah penolakan sukarela terhadap setiap dorongan yang kita miliki untuk meninggikan diri sendiri.

  1. DOA

Orang Hindu yang menghabiskan waktu berjam-jam, berhari-hari, bulan demi bulan, berkomunikasi dengan dewa kafirnya. Seorang Muslim, sujud lima waktu setiap hari menghadap Mekah, di kota, di ladang, ke mana pun dia pergi. Terbalik dengan Kristen sibuk sana dan sani—dan tidak ada waktu untuk Tuhan, tidak ada waktu untuk berdoa, tidak ada waktu untuk bermeditasi. Maka mulai terhuyung2 menghadapi permasalahan dunia ini; tidak heran dosa seperti ular memikat, dan tidak ada kekuatan di dalam diri kita untuk menyerang balik, untuk bertahan dan mengatasinya. Mencobanya dengan kekuatan sendiri! Kita mempunyai konsepsi bahwa organisasi, program, mesin, metode buatan manusia mampu melakukan keajaiban ini. Jalan kembali kepada Tuhan adalah jalan berdoa agar keluar dari jalan dosa dan memohon ampun kepada Tuhan.

Senjata yang diberikan Tuhan kita untuk peperangan kita hanya ada dua: (1) “pedang Roh, yaitu firman Allah,” dan (2 ) “segala macam doa dan permohonan…berdoa untuk semua orang kudus…” ( Ef. 6:17-18). Tidak diperlukan perbekalan lain agar kita berhasil menggagalkan serangan iblis.

  1. PERTOBATAN

Meski pertobatan sering kali diawali dengan perasaan duka atau penyesalan atas dosa, namun tidak pernah berhenti sampai di situ. Pertobatan adalah kembalinya seluruh tubuh dan sepenuh hati ke rumah BAPA. Dan di sanalah segala berkat BAPA mulai mengalir! Tujuan dari kebangunan rohani ini adalah untuk memanggil gereja kembali mendengarkan dan menanggapi Firman Tuhan

  1. MENCARI WAJAHNYA

Yang dimaksud dengan “wajah” Tuhan adalah kegembiraan dan manfaat yang didapat dari merasakan kehadiran-Nya, persetujuan-Nya, dan persekutuan-Nya dengan umat manusia. Jadi bagaimana kita bisa mencari kehadiran, persekutuan, dan persetujuan-Nya? Dengan mendekat kepada-Nya, nasihat Yakobus 4:8. Begitulah cara Tuhan mendekatkan diri kepada kita. Namun bagaimana kita bisa mendekat kepada Tuhan jika tangan kita najis dan hati kita najis (Mzm. 24:3-4)? Kita harus meninggalkan cara-cara kita yang jahat dan pikiran kita yang tidak benar (Yes. 55:7) dan memohon agar pekerjaan pembersihan melalui pengampunan TUHAN terjadi (2 Yohanes 1:9).