Minggu, 18 Oktober 2020 – Pdt. Evien Jansen

Stegodyphus Lineatus adalah salah satu jenis laba-laba yang memiliki siklus hidup yang unik, khususnya yang betina. Ketika si ibu memasuki masa reproduksi, maka enzim pencernaan dalam tubuhnya akan meningkat. Dia akan makan lebih banyak dan menyimpan lebih banyak nutrisi. Enzim pencernaan itu akan mencerna organ dalamnya (kecuali jantung, usus, dan sebagian besar ovarium). Setelah telur-telur menetas, selama dua minggu induk laba-laba akan mengeluarkan cairan yang berisi nutrisi menjadi konsumsi anak-anaknya. Setelah itu, si induk laba-laba akan menjadi menjadi konsumsi anak-anaknya. Satu peristiwa yang paradoks, kematian si ibu membawa kehidupan bagi anak-anaknya.

Hal ini juga digambarkan dengan jelas oleh Tuhan Yesus ketika Dia menjelaskan tentang kematian-Nya kepada para murid. Seperti biji gandum yang tidak akan mungkin bertunas dan menghasilkan biji-biji gandum yang lain kalau dia tidak jatuh ke tanah dan mati. Yesus Kristus datang ke dunia ini untuk menyelesaikan masalah utama manusia yang tidak akan bisa diselesaikan oleh manusia sendiri dengan cara apapun dan sampai kapanpun.

Melalui bagian ini, Kristus ingin menyampaikan:

  • Kematian itu harus terjadi

Satu-satunya cara supaya hutang dosa manusia diselesaikan adalah dengan membayarnya. Hal ini hanya bisa dilakukan oleh manusia yang tidak berdosa, oleh sebab itulah satu-satunya cara adalah Allah menjadi manusia dan membayarnya.

  • Kematian itu harus menghasilkan buah

Kematian Kristus di kayu salib telah membayar lunas hutang dosa manusia, memberikan status dan hidup yang baru bagi manusia. Itulah sebabnya, setiap orang yang telah menerima anugerah keselamatan, seharusnya menjalani hidup dengan cara yang baru sesuai dengan kehendak Allah. Seperti yang dikatakan oleh Rasul Paulus dalam I Korintus 15:10, “Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.” Seharusnya dan sewajarnya, orang-orang Kristen menjalani kehidupan mereka dengan bekerja keras bagi Allah, menghasilkan buah yang dinikmati oleh orang-orang sekitar kita. Jadilah berkat bagi keluarga dan terang bagi dunia.

Hidup saleh bukan CARA orang Kristen untuk mendapatkan keselamatan melainkan CIRI orang yang telah diselamatkan