Minggu, 11 Oktober 2020 – Ev. Franky Oktavianus Nugroho

Perintah ke-5 dari Sepuluh Perintah Allah ini, bisa dibilang sebagai “jembatan” antara perintah-perintah yang mengatur hubungan antara Allah dengan manusia, dan antara sesama manusia. Ayah dan Ibu merupakan sesama kita yang “terdekat” namun sekaligus merupakan wakil Allah di Bumi ini bagi setiap anak-anaknya. TUHAN menempatkan orang tua sebagai pribadi yang sangat penting sehingga diberikan perintah ini, dan sebagai akibatnya ketika kita tidak menghormati orang tua itu sama halnya kita sedang tidak menghormati Allah. Dalam perintah itu disebutkan secara spesifik ayah dan ibu, hal ini untuk mengingatkan bahwa keberadaan ibu sama pentingnya dengan ayah (tidak seperti budaya waktu itu yang menganggap rendah wanita).

Kegagalan anak-anak untuk menghormati orang tua mereka, telah menjadi sebuah pergumulan bukan pada masa sekarang ini saja melainkan sejak ribuan tahun lalu di berbagai belahan dunia dan dalam tradisi bangsa manapun, meskipun kita tahu bahwa menghormati orang tua merupakan sebuah kewajaran atau hal yang sangat normal. Hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya anak-anak yang mengabaikan orang tua dan kebutuhannya (terutama di masa tuanya), ada yang memandang rendah bahkan mengutuki dan memukul orang tuanya. Dalam kondisi seperti itu maka Hukum Taurat sebagaimana dalam PL juga mengatur bahwa setiap orang yang mengutuki atau memukul orang tuanya, haruslah dihukum mati.

Kepentingan perintah untuk menghormati orang tua dapat kita lihat juga bagaimana perintah ini disampaikan secara berulang-ulang; bukan saja dalam PL bahkan Tuhan Yesus juga mengulang mengajarkan hal tersebut dan mengkaitkan menghormati orang tua dengan mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri. Paulus juga mengulang hal tersebut dan mengkaitkannya dengan ketaatan di dalam Tuhan. Bahwa salah satu wujud nyata menghormati orang tua adalah dengan mentaati mereka sebagai wujud taat kepada Allah sehingga ketaatan pada Allah haruslah menjadi dasar yang utama termasuk jika ternyata perintah orang tua berlawanan dengan Allah, maka ketaatan pada Allah haruslah menjadi yang utama.

Melakukan perintah ini menjadi hal yang sangat sulit jika anak-anak dibesarkan dalam kondisi orang tua yang tidak di dalam Tuhan, orang tua yang menyakiti hati anak dengan melukai baik fisik maupun psikis, namun demikian perintah ini bukanlah sesuatu yang bisa ditawar, kita harus bisa menghormati orang tua dan mengasihi mereka tanpa syarat sebagaimana Allah mengasihi kita. Dengan demikian, semestinya orang tua membantu anak-anak bisa melakukan perintah ini dengan cara mengasihi anak-anak dan jangan membuat situasi yang sulit bagi anak bahkan melukai hati mereka. Anak-anak diperintahkan untuk mengasihi, taat dalam segala hal pada orang tua di dalam Tuhan, dan juga jangan mengabaikan kebutuhan orang tua kita termasuk perhatian dan ketika orang tua tidak mampu lagi bekerja, maka anak-anak harus merawat dan mencukupkan kebutuhan mereka. Selamat berjuang menjadi anak-anak yang diperkenan Tuhan melalui hidup benar yang senantiasa menghormati ayah dan ibu kita. Amin.