LD Tonny Mulia Hutabarat
5 November 2023

TIDAK SUAM-SUAM KUKU — Wahyu 3: 14-22

Gereja Laodikia adalah jemaat terakhir dan yang terburuk yang diperingatkan TUHAN YESUS. Gereja di Laodikia berada dalam khayalan rohani. Gereja yang mengalami kemunafikan spiritual. Meskipun demikian, Tuhan mengasihi gereja Laodikia dan mengupayakan pertobatannya, agar mereka dapat kembali kepada-Nya.

Di Utara Laodikia, yaitu Kolose, ada sumber air dingin dan murni yang dapat di minum langsung. Saat dialirkan ke Laodikia yang berjarak 10 mil, sudah menjadi kotor. Demikian juga ada sumber air panas dari Hierapolis bagian utaranya, ketika mengalir dan sampai ke Laodikia sudah suam. Kedua sumber air dingin dan panas ketika sampai ke Laodikia sudah tidak berguna/tidak bermanfaat. Gambaran yang Yesus berikan adalah bahwa mereka tidak berguna/tidak berharga. Air panas memiliki kegunaan dan nilai. Air dingin memiliki kegunaan dan nilai. Tetapi gereja Laodikia, suam-suam kuku. Tidak sehat untuk penyembuhan atau untuk diminum. Mereka menjadi pengikut Kristus yang tak berguna.

Mengapa orang-orang Kristen tidak berguna? Mereka mengira mereka kaya karena harta benda yang mereka miliki. Namun, mereka tidak kaya di hadapan Tuhan. Mereka celaka, menyedihkan, miskin, buta, dan telanjang. Orang-orang Kristen yang suam-suam kuku karena tidak berinvestasi pada Tuhan, tetapi pada dunia. Fokus mereka bukan pada hal spiritual tetapi pada fisik dan materi.

Seperti apakah orang Kristen suam2 kuku?

(1) Datang beribadah ke gereja, tetapi tidak menjadikan Yesus satu2nya Tuhan dalam hidupnya.
(2) Cenderung memilih yang populer daripada apa yang benar ketika mereka sedang berkonflik. Mereka ingin menyesuaikan diri baik di dalam gereja maupun di luar gereja dengan duniawi. Mereka lebih peduli pada apa yang orang pikirkan tentang tindakan mereka daripada apa yang Tuhan pikirkan tentang hati mereka.
(3) Tidak ingin diselamatkan dari dosanya. Mereka hanya ingin diselamatkan dari hukuman dosa-dosa. Mereka tidak membenci dosa dan tidak menyesal melakukannya. Mereka hanya menyesal karena Tuhan akan menghukum mereka.
(4) Tidak percaya bahwa hidup baru di dalam Kristus lebih baik daripada hidup lama yang penuh dosa.
(5) Tidak membagikan iman (menginjil) mereka kepada tetangga, rekan kerja, dan teman-teman mereka. Mereka tidak ingin ditolak, juga tidak ingin membuat orang tidak nyaman dengan membicarakan masalah pribadi seperti Injil.
(6) mengukur “kebaikan” mereka dengan membandingkan diri mereka dengan dunia. Mereka puas asalkan tidak “seburuk” dunia. Mereka tidak khawatir bahwa mereka tidak sepenuhnya mengabdi kepada Yesus seperti orang lain.
(7) Berkata bahwa mereka mengasihi Yesus dan Yesus adalah bagian dari kehidupan mereka. Tapi hanya sebagian saja. Mereka memberinya sebagian waktu, uang, dan pikiran mereka, tetapi dia tidak diizinkan mengendalikan hidupnya secara total.
(8) Berpikir bahwa pengabdian total kepada Tuhan Yesus tidak mungkin dilakukan oleh kebanyakan orang, kecuali pengkhotbah dan kaum radikal.
(9) Lebih sering memikirkan kehidupan di bumi daripada kekekalan di surga. Kehidupan sehari-hari kebanyakan terfokus pada daftar tugas hari ini, jadwal minggu ini, dan liburan bulan depan. Jarang sekali, jikapun ada, mereka sungguh-sungguh mempertimbangkan kehidupan yang akan datang atau apa yang Tuhan kehendaki untuk mereka lakukan.
(10) Mereka sebenarnya tidak jauh berbeda dari orang-orang tidak beriman pada umumnya.
(11) Menjalani hidup karena “melihat”, bukan karena iman. Mereka tidak mempercayakan hidup mereka kepada Tuhan, tetapi percaya pada diri sendiri.

Apa yang dapat kita lakukan untuk mengakhiri watak suam-suam kuku yang ingin/akan dimuntahkan Kristus dari mulutnya?

1) Membeli barang-barang yang dibutuhkan dari Kristus. Datang kepada Yesus dan membeli kekayaan rohani untuk menghindari penghakiman. Berhentilah memikirkan kekayaan materi dan mulailah memikirkan kekayaan spiritual. Kita memerlukan pakaian yang disediakan Kristus. Kita berjuang untuk untuk Kristus dan kerajaan-Nya dalam hidup di dunia.
2) Menerima teguran keras dari Kristus dan bersemangat menjalani kehidupan bertobat. Mengobarkan kesetiaan kepada Kristus.
3) Memutuskan untuk menjalin hubungan dengan Kristus (ay 20) – makan bersama-sama dengan DIA. Yesus meminta untuk menjalin hubungan dengan kita.

Mereka yang memilih Yesus akan diberikan kesempatan untuk duduk bersama Kristus di takhta-Nya. Kristus berbagi kehormatan kedudukanNya yang mulia dengan kita. Seperti seorang raja yang memilih beberapa rakyatnya dan mengatakan bahwa mereka dapat duduk di atas takhta dan memerintah bersamanya. Ini adalah gambaran yang sulit dipercaya. Tidak ada raja yang mau memerintah bersama rakyatnya. Namun Kristus berkata bahwa DIA akan berbagi kehormatan dan pemerintahan dengan kita. Kita adalah subjeknya. Kita tidak punya hak untuk memerintah. Kita tidak pantas untuk memerintah. Kristus berkata bahwa kita akan mengabdikan hidup kepadaNya sehingga kita akan ikut serta dalam pemerintahanNya.