Minggu, 20 September 2020 – Pdt. Martinus Hendra

Pelayanan adalah Gaya Hidup Tuhan Yesus mengatakan dalam Matius 22:37 “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.

Kata “segenap” ini berasal dari kata HOLOS.

Digunakan dalam Perjanjian Baru dalam beberapa terjemahan yang hampir sama: seluruh 63X, segenap 16X, seluruhnya 7X, di seluruh 4X, sepanjang 3X, dengan utuh 2X, sepanjang 1X, seluruh 1X, kepada seluruh 1X, banyak 1X, sama sekali 1X, seluruh tubuh 1X, semua orang 1X, seisi 1X, semua 1X, penuh 1X

Definisi: seluruhnya, lengkap, sepenuhnya

Kesimpulan penting dari penggunaan kata ini adalah pelayanan bukanlah aktivitas yang terpisah dari kehidupan. Atau kehidupan tidak boleh terkotak-kotak atau terpisah-pisah. Yang ini pelayanan yang itu tidak. Hari ini pelayanan karena hari yang Kudus, sedangkan hari yang lain bukan pelayanan.

Ada kata lain yang dapat menolong kita untuk memahami hal ini dengan lebih jelas. Kata ini adalah “kompartementalisasi”.

“Kompartementalisasi” adalah Mekanis mepertahanan psikologis bawah sadar yang digunakan untuk menghindari (disonansikognitif) ketidaknyamanan mental dan kecemasan yang disebabkan oleh seseorang yang memiliki nilai, kognisi, emosi, keyakinan, dll yang saling bertentangan di dalam dirinya.

Manusia berupaya menyelesaikan pergumulan batinnya dengan cara mengkotak-kotakkan hidupnya. Hal inilah yang membuat manusia tidak dapat hidup utuh (segenap) di hadapanTuhan. Tuhan tidak dapat menjadi TUHAN (penguasa atas seluruh hidupnya).

Pelayanan adalah Respon yang sepenuhnya (segenap) kepada Allah Tritunggal karena KASIH yang sudah mengubahkan kita. Sebab itu kita dapat melayani tanpa kasih, tetapi orang yang mengasihi TUHAN tidak mungkin tidak rindu melayani.

Pelayanan tidak dapat menjadi gaya hidup jika tidak ada kata SEGENAP ini. Tanpa dasar yang kuat dari “SEGENAP” maka pelayanan sebagai gaya hidup mustahil untuk dihidupi. Pelayanan hanyalah pertunjukkan rohani pada hari minggu atau event gerejawi tertentu saja.

Pelayanan sebagai gaya hidup adalah melayani TUHAN setiap hari dalam setiap aspek hidup kita, melalui setiap musim hidup kita, dengan setiap usaha terbaik dalam hidup kita.

Marilah kita melayani dengan penuh kasih yang terus bertumbuh dalam seluruh aspek hidup kita dengan segenap upaya yang dapat kita persembahkan karena inilah yang membuat hidup kita semakin indah di hadapan Tuhan dan semakin berdampak bagi sesama.