??????

KEMATIAN YANG BERHARGA — MAZMUR 116:15

KJV Psalm 116:15 Precious in the sight of the LORD is the death of his saints

NAS Psalm 116:15 Precious in the sight of the LORD Is the death of His godly ones.

ITB Psalm 116:15 Berharga di mata TUHAN kematian semua orang yang dikasihi-Nya.

Mazmur 116 adalah mazmur penyembahan dari seorang yang hampir meninggal dunia, mungkin karena suatu penyakit. Dia berdoa dan Tuhan memberinya kesembuhan total. Pesan yang disampaikan kepadanya dari surga, bahwa ‘Berharga di mata Tuhan kematian orang-orang kudus-Nya.’ Bagaimanakah orang-orang kudusNya?

Orang suci/kudus adalah orang berdosa yang diselamatkan. Mereka menemukan rahmat-Nya dan menerima belas kasihan yang DIA tawarkan kepada mereka. Mereka memperoleh pengampunan kepada-Nya. Mereka dipisahkan menjadi milik Tuhan melalui pemilihan Bapa, penebusan Anak, dan pembaharuan oleh Roh Kudus. Mereka berusaha hidup untuk TUHAN dengan mengandalkan rahmat-Nya saja dan oleh Roh Kudus yang mendiami mereka dan memimpin mereka di jalan rohani. Mereka mengalami pengudusan yang progresif dan menuju kesempurnaan. Ketika kematian tiba, seperti yang dikatakan dengan indah dalam katekismus Westmisnters: ‘jiwa orang-orang percaya pada saat kematiannya disempurnakan dalam kekudusan dan segera masuk ke dalam kemuliaan.’ Kematian orang percaya menjadi reuni dengan umat kudus yang lainnya. Sudut pandang ketiga inilah yang digunakan pemazmur, sehingga disebut “KEMATIAN YANG BERHARGA”.

  1. Tuhan “memperhatikan” orang percaya ketika dia meninggal. TUHAN sedang memandangi setiap umatNya saat mereka mati, saat mereka menarik napas terakhir. Lukas mencatat bahwa Yesus di surga sedang berdiri dengan penuh perhatian ketika Ia memandang ke bawah pada adegan kemartiran Stefanus. Kematian orang kudus merupakan pengalaman individual. Tidak ada orang yang menyertai kematian kita (keluarga, sobat hanya sampai di ujung kuburan) tetapi Tuhan bersama kita saat dan di dalam kematian kita.
  2. Keterlibatan Tuhan dalam mengatur kematian. Dialah yang mengatur di mana dan kapan mereka akan mati. Banyak orang beriman meninggal di tempat yang tidak mereka duga. Ada yang meninggal ketika masih muda, ketika sudah tua renta, sebagai martir, karena sakit, kecelakaan dll. Namun tidak satupun dari mereka meninggal di tempat yang tidak diatur oleh Tuhan. DIA telah mengatur/merencanakan kapan dan dimana hari “H” tersebut.
  3. Tuhan menyertai kematian umat-Nya. Biasanya ketika seseorang meninggal, dia memiliki seseorang yang peduli terhadap kebutuhan tubuhnya. Namun siapa yang akan memenuhi kebutuhan jiwa umat-Nya saat mereka semakin dekat dan menghadapi musuh terakhir? Tuhan berada di sana, mengurus kebutuhan rohani mereka. Banyak dokter dan perawat yang rajin mengurus kebutuhan fisik seseorang, bahkan sampai nafas terakhirnya. ketika bumi semakin redup, Tuhan membangun iman anaknya, meningkatkan kedamaiannya dan memberinya kenyamanan rohani, memberinya janji-janji besar dan berharga.
  4. Tuhan hadir dengan penuh kasih sayang yang besar kepada setiap anak-anak-Nya ketika mereka sampai pada titik balik dan transisi besar dalam pengalaman mereka. Kasih-Nya tidak berkurang ketika fisik mereka semakin lemah. Sebaliknya kasih sayangnya tetap kuat seperti biasanya. Dalam kelemahannya DIA memungkinkan mereka merasakan kebesaran kasih-Nya dan mereka mengungkapkan rasa kemenangan yang kuat (bdk 2 Kor 12:9). Tidakkah kita harus memikirkannya ketika kita mendekati akhir perjalanan? Seperti Paulus berkata di 2 Tim 4:6-8 Di saat kematian ia meyakini ada mahkota kebenaran yang disediakan TUHAN.
  5. Kematian mereka berharga bagi Tuhan karena kematian mereka dalam kasih karunia-Nya merupakan suatu pencapaian karya TUHAN dalam jiwa mereka. Inilah yang membedakan mereka dari umat manusia lainnya. Mereka mungkin telah berbagi hal-hal lain dengan mereka yang belum bertobat – ada yang kaya dan ada yang miskin, ada yang berpendidikan dan ada yang tidak bersekolah, ada yang terkemuka dan ada yang tidak dikenal. Orang Kristen dan non-Kristen ditemukan di kedua kelompok orang tersebut. Namun hanya orang-orang beriman yang dapat mengetahui penegasan ilahi ini. Tuhan mengetahui bahwa nafas terakhir mereka akan menyelesaikan pekerjaan kasih karunia sejauh menyangkut jiwa mereka. Dan kita tidak dapat membayangkan perasaan senang yang Ia alami terhadap setiap umat-Nya ketika mereka menjadi tidak berdosa.
  6. Kematian orang kudus sangat berharga karena akan menambah jumlah umatnya yang bersamaNya di negeri surga. Jumlah penghuni surga meningkat hari demi hari. Jumlah penduduk dunia berkurang tetapi jumlah warga kerajaan soga bertambah.
  7. Kematian orang kudus sangat berharga karena itulah saat dimana TUHAN menerimanya untuk lebih dekat denganNya. Sulit bagi kita untuk membayangkan momen masuknya, namun bisa dipastikan Tuhan sendiri yang akan memperkenalkan setiap umat-Nya ke penghuni surga. Tidak peduli seberapa tidak salehnya mereka dalam kehidupan ini, di seberang dunia – di sana – Tuhan menyediakan persekutuan yang dekat denganNya.
  8. Kematian orang kudus berharga karena pada saat itulah kedatangan mereka di surga diumumkan. Kita tidak tahu tentang elemen tata ruang di surga, tetapi Tuhan menyatakan bahwa mereka telah tiba. Disambut berlaksa malaikat dan orang kudus lainnya.
  9. Kematian orang kudus sangat berharga karena untuk memberikan anakNya berkah yg tiada habisnya sepanjang masa depan tanpa akhir di hadirat TUHAN. Kedatangan mereka mengawali pengalaman baru menikmati kemuliaan sejati yang belum pernah dialaminya.
  10. Kematian orang kudus berharga karena pujian mereka berhenti di dunia, namun di surga mereka tidak berhenti sedetikpun memuji, menyembah dan memuliakan TUHAN.

Lantas apa yang tertinggal bagi pembaca Firman Mazmur 116:15 agar pesan ini berharga baginya? Perhatikan bagian akhir puisi nyanyian penyembahan ini! ada nazar, ada persembahan hidup, ada komitmen, ada janji untuk hidup bagi TUHAN selamanya di dunia sampai akhir nafas. Sebab bila tidak mengikut Yesus sampai akhir di dalam suka dan duka, kematian anak manusia tidak berharga bagiNya.

LD Tonny Mulia Hutabarat
Kamis 2 November 2023

Kebon Daun – Surakarta