LD Tonny Mulia Hutabarat

Sabtu, 1 Juli 2023

KASIH KEPADA SANG MISTERIUS — Kolose 1:24-27

yaitu RAHASIA yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya. (Col 1:26 ITB)

Surat Paulus kepada jemaat Kolose tentang “sang Misterius”. Misteri dalam pengertian alkitabiah adalah sesuatu yang tidak dapat diketahui atau dipahami kecuali TUHAN bermurah hati mengungkapkannya. Paulus sering memandang pemberitaan Injil sebagai “penyataan misteri” (Roma 16:25), atau “menyampaikan rahasia Injil” (Efesus 6: 19; lihat juga Kolose 2:2).

Diungkapkan di akhir perikop: “Kristus di dalam kamu, pengharapan akan kemuliaan”. Ini adalah ‘misteri’ bahwa Kristus Yang Mahakekal telah tinggal di dalam mereka yang diselamatkanNya; dan kediaman-Nya di dalam mereka adalah jaminan bahwa mereka, suatu hari nanti, akan disesuaikan sepenuhnya dengan kemuliaan surgawi-Nya. Pengalaman bersama “Sang Misteri” merupakan satu-satunya prinsip yang paling penting dan memotivasi dalam hidup.

I. SENANG MENDERITA KARENA SANG MISTERI (ayat 24).

Kata Yunani “pathema” (menderita) yang digunakan Paulus adalah kata yang berarti “keadaan yang menyusahkan”, “kesengsaraan” atau “masalah”. Tuhan sendiri dengan jelas memperingatkan bahwa kita akan berbagi kesulitan dan kesengsaraan yang akan diarahkan oleh dunia kepada-Nya (Yohanes 15:18-19). Jika kita dipersatukan dengan Kristus—dan jika Kristus tinggal di dalam kita—maka kita akan menderita kesusahan dan penganiayaan yang diderita-Nya (2 Timotius 3:12).

Paulus benar-benar menderita karena identifikasinya dengan Kristus. Ia menanggung tanda-tanda derita  (Galatia 6:17). Ia dirantai karenaNya (Kolose 4:3-4, Kis. 9:15-16). Namun demikian, Paulus bersukacita dan senang menderita karena panggilan Kristus dan demi kepentingan orang-orang Kristen di Kolose. Dia senang melakukannya, karena Yesus Kristus tinggal di dalamnya dan di kumpulan orang-orang yang ditetapkan untuk kemuliaan.

II. SETIA MELAYANI KARENA SANG MISTERI (ay.25).

Paulus menyebut dirinya seorang ‘pelayan’, digunakan kata “diakonos”. Kata diakonis artinya pelayan (pesuruh, budak), pekerja keras; dengan setia bekerja di bawah wewenang orang lain. Paulus berkata bahwa dia menerima peran diakonos karena “dispensasi” dari Tuhan. Paulus diberi “proyek” untuk dikelola, sebuah tugas besar untuk mengatur jemaat dan dibawah pengawasan soko jemaat. Paulus ditugaskan oleh Tuhan. Peran kediakonosannya atas inisitiaf Kristus dan oleh kekuatanNya dikerahkannya seluruh tenaganya untuk pembangunan gereja Kolose. Sekalipun tubuhnya semkain merosot dan ia tetap setia melayani sampai mati.

III. TEKUN BERPROKLAMASI KARENA SANG MISTERI (ay.26-27).

Paulus bekerja keras untuk menggali keajaiban, kekayaan dan kemuliaan  sang “misteri”. Tidak ada pesan yang lebih besar/penting yang diberitakannya selain Kristus. Tidak heran dia begitu tergetar untuk memberitakanNya dari satu tempat ke tempat lain. Penginjilan adalah hak istimewa dan kehormatan baginya bukan beban keluhan.