LD Tonny Mulia Hutabarat

Minggu, 2 Juni 2023

BELAS KASIHNYA MENYELAMATKAN

Yunus 3-4

Kitab Yunus adalah kitab yang sangat padat/kental dengan kemurahan/rahmat Tuhan:  

I. RAHMAT Tuhan Kepada Orang  Percaya Yang Tidak Taat.

Yunus adalah gambaran orang percaya yang tidak menaati perintah Tuhan. Karena rahmat Tuhan, dia tidak dibiarkan merosot dalam ketidaktaatannya, tetapi “dihajar” oleh Tuhan dalam badai laut (1:4) dan masuk dalam perut ikan selama tiga hari (2:5,6), sampai dibawa kembali ke jalan ketaatan. Hukuman Tuhan terkadang menyakitkan, tetapi itu membuktikan belas kasihanNya kepada anak-anak-Nya (baca: Ibrani 12:5 , 6).  TUHAN tetap memilih dan mengambil nabi pemberontak dan merehabilitasi dia kembali ke dalam pelayanan. Tuhan menunjukkan belas kasihan kepada Yunus. Terlempar ke laut dan masuk dalam perut ikan, menyadarkannya meminta pertolongan Tuhan dalam doa. Tuhan yang telah disakitinya, menunjukkan belas kasihan dan menyelamatkannya (1:17). 

Yunus gagal, bodoh dan tidak taat, justru dalam kenyataan inilah rahmat Tuhan menjadi lebih menakjubkan. KemurahanNya menanggung kebodohan dan dosa manusia. 

II. RAHMAT Tuhan Bagi Dunia Berdosa

Niniwe adalah kota kuno di tepi sungai Tigris sejak sekitar 4.500 SM. Pusat pemujaan berhala dewi Ishtar dan dewa Nebo. Niniwe dapat menampung populasi 600.000 orang, kota besar berpenduduk padat yang dipenuhi dengan segala jenis dosa dan penyembahan berhala.

Tuhan dapat mudah menjatuhkan penghakiman ilahi-Nya atas mereka tanpa peringatan. Namun, Tuhan dalam belas kasihan-Nya memberi mereka kesempatan untuk bertobat, dengan mengirimkan mereka seorang nabi. Mereka diberi waktu 40 hari untuk bertobat atau penghakiman Tuhan akan menimpa.

Kampanye Yunus singkat padat: *bertobat atau dibinasakan!*. Hasilnya seluruh penduduk, kalangan istana dan hewan2 bertobat. Penduduk Niniwe segera bertobat adalah karena kuasa TUHAN ketika mereka mendengar Firman (bdk Kisah Para Rasul 11:18 dan Yohanes 6:44). Bukti belas kasihan Tuhan kepada orang berdosa. DIA tidak hanya memperingatkan mereka untuk bertobat, DIA juga bekerja di dalam hati untuk membuat menanggapi dengan pertobatan sejati. Dengan demikian TUHAN menyelamatkan Niniwe dari kehancuran (3:10). Detik terakhir hari ke-40 seluruh Niniwe tidak mengalami penghukuman  Tuhan.

III. RAHMAT TUHAN Yang Besar dan Kecilnya Cinta-Kasih Manusia.

Sementara seluruh kota Niniwe bersukacita dan bersyukur kepada Tuhan atas belas kasihan-Nya dan keselamatan, hanya ada satu orang yang tidak bersukacita – yaitu Yunus.

Yesus berkata bahwa, ‘ada sukacita besar di hadapan para malaikat TUHAN  atas satu orang berdosa yang bertobat.’ ( Lukas 15:10 ). Tetapi tidak bagi Yunus bahkan marah besar.  Mengapa tidak senang (susah) dan marah? Karena Tuhan telah ‘berubah rencana’, bukan menghancurkan tetapi menyelamatkan kota. Nabi yang sangat egois, dan kecil kasihnya.

Pada titik ini Tuhan bisa saja menghukum Yunus karena tanggapannya yang tidak masuk akal, bodoh dan buruk,  tetapi DIA tidak melakukannya. Sebaliknya, DIA memilih untuk menunjukkan belas kasihNya, dengan cara: (1) menumbuhkan pohon jarak besar dengan cepat untuk melindungi kepalanya dari terik panas 44*C. (2)

mendatangkan ulat melumat habis daun pohon jarak dalam satu hari. (3) TUHAN mengunakan angin timur yang panas (4:8) sehingga Yunus rebah (pingsan).

Tuhan menunjukkan kepada Yunus betapa tidak masuk akalnya dia – merasa sangat menyesal atas hilangnya tanaman, tetapi tidak memiliki keraguan sama sekali tentang hilangnya ribuan nyawa yang berharga, yang akan diakibatkan oleh kehancuran kota.

Kebenaran yang harus kita pahami dari hal ini adalah: Meskipun Tuhan harus menghukum orang berdosa, DIA tetaplah Tuhan yang memelihara kehidupan. DIA peduli pada anak-anak kecil, DIA bahkan peduli pada binatang. DIA tidak senang melihat makhluk-Nya dihancurkan. DIA tidak senang melihat orang berdosa binasa, melainkan melihat mereka berbalik dari jalan jahat dan menerima hidup yang kekal (bdk Yehezkiel 33:11).

Pola belas kasihan Tuhan: meratapi hilangnya nyawa; rahmat yang menggerakkan kita untuk merasakan penderitaan orang-orang di sekitar kita, dan melakukan apa pun yang kita bisa untuk membantu mereka. Dan jangan lupa bahwa jika Tuhan tidak menunjukkan belas kasihanNya, kita semua sudah lama binasa dalam dosa-dosa.