1 Samuel 2:1-10

Rangkaian doa Hana di hadapan TUHAN, membuat semakin mengenal hakekat, karakter, sifat dan karya TUHAN. Namun bukan hanya itu saja, Hana juga semakin mengenal sisi gelap dari sifat-sifat manusia yang jatuh dalam dosa.

Hana memaparkan “darks side” manusia yg penuh dosa. Ia mempelajari antropologis (manusiawi) yang teologis, antara lain:

  1. Mencemooh musuh (ay 1). Hana setelah mendapatkan anugerah Tuhan, ada maksud hatinya untuk mempertontonkan kebaikan Tuhan dalam dirinya dengan mencemooh musuhnya (dalam hal ini Penina). Ini adalah kebalikan dari hati yang positif memunculkan sisi negatif kepada lawan karena mengalami kebajikan dari Tuhan. Hana memproklamasikan kebaikan Tuhan di dalam dirinya, yang ia dapat lalui setelah penghinaan dari Penina. Kamu menghinaku tetapi Tuhan memberikan penghiburan kepadaku. Saya menjadi lebih baik sekalipun engkau menindasku. Hana sangat jujur dalam doanya, tentang sakitnya dihina. Ia mencemooh Penina di dalam doa dengan mengungkap rasa sukacitanya yang besar karena Tuhan telah berpihak kepadanya.

  2. Hati yang rentan dengan kesembongan dan mulut yang mengumbar caci maki (ay 3). Di dalam doa yang singkat ini, Hana memahami bahwa manusia sangat mudah menjadi sombong ketika lebih “sukses” dari orang lain. Dan akan mencaci maki (merendahkan) orang lain yang gagal. Hana belajar tentang spritualitas bahwa semua perbuatan manusia akan diujiNya. Maka tak layak menjadi sombong dan merendahkan orang lain yg dalam keadaan terpuruk. Semua perkataan yang buruk yang dilontarkan kepada orang lain akan dibawa ke ruang pengadilanNya (semua perbuatan kita akan diuji).

  3. Manusia dapat mandul dan beranak (ay 7). Hana memahi keadaan manusia yang hanya dapat ditetapkan Tuhan “keberadaannya”. Penina sebenarnya sudah mendapat banyak anak tetapi menjadi layu (semua anaknya menjadi tidak ada). Berbalik dengan Hana yang mandul beberapa tahun kemudian memperoleh anak tujuh selain Samuel. Rahim yang dapat membuahkan anak atau tidak semuanya direncanakan oleh Tuhan. Dari ada menjadi tidak ada dan dari tidak ada menjadi ada adalah rahasia kebijaksanaanNya yang tak dapat dikendalikan (dipahami) manusia.

  4. Manusia yang membantah Tuhan (ay 10). Hana mengingatkan dalam doanya bahwa manusia mampu membantah (berdebat)/ melawan Tuhan tetapi dengan “nasib” yang buruk bila tidak mengalami pertobatan sejati. Kehancuran akan dialami manusia bila ia sombong, menindas sesama. menindas sesama adalah melawan Tuhan. Menghina sesama adalah menghina Pencipta. Elkana, Penina dan imam Eli pernah menghina Hana. Dan ketiga sosok itu mengalami “tragis” dalam hidup mereka. Ini menjadi pelajaran penting bagi kita untuk selalu mengasihi orang-orang yang mungkin mengalami “nasib” buruk dalam hidupnya. Tak ada seorang pun yang menjadi Penasehat Tuhan atas nasib buruk dan baik yang dialami ciptaanNya.

Bila kita semakin tekun berdoa maka kita akan semakin mengenal “dark side” (sisi gelap/jahat) hati manusia. Ketulusan pendoa adalah mengakui sisi gelap yang tersembunyi di dalam hatinya. Dan ia harus berhati dalam langkah hidupnya.

Salam berdoa untuk mewaspadai sisi gelap hatimu!

Ev. Tonny Mulia Hutabarat
15 Oktober 2021