LD Tonny Mulia Hutabarat

Selasa 27 Juni 2023

BERKAT ABADI DI DUNIA DAN AKHIRAT — Ayub 42:7-16

Ada empat hal dalam pemulihan Ayub; (1) persahabatannya. Ayub dicacimaki, dihina, didakwa, dituduh tetapi dibalasnya dengan doa dan pengampunan serta rekonsiliasi. (2) Kekayaan Ayub dipulihkan dua kali lipat dari yang dia miliki sebelumnya. (3) Ayub mendapat 10 anak lagi: tujuh putra dan tiga putri, persis jumlah sebelumnya. Dan tidak ada indikasi dalam perikop bahwa Ayub menikah lagi. Terjadi rekonsiliasi dengan istrinya (sebelumnya meminta Ayub mengutuki TUHAN). (4) Anak-anaknya mewarisi tanah, harta miliknya dan meneruskan nama keluarganya. Memberinya kesehatan dan usia seratus empat puluh tahun lagi, sehingga Ayub melihat, bukan hanya cucunya, tetapi juga cicitnya dan anak-anak mereka.

Apakah substansi berkat dalam Ayub 42: 7-16? Apakah hanya menyatakan kemakmuran jasmani, kekayaan materi belaka? Apakah ada sesuatu yang melampaui kesejahteraan fisikal? Kitab suci yang dibukakan (terbuka) dalam pertolongan Roh Kudus selalu memberikan pengertian yang melampaui mata intelektual dan kepala manusia – yaitu pengertian rohani. Berkat yang diberikan kepada Ayub mengajarkan tentang berkat-berkat yang melampaui pengertian duniawi, antara lain:

1. Porsi berkat ganda yang diberikan kepada Ayub adalah tanda sukacita abadi yang datang melalui Yesus Kristus. Tetap mencari TUHAN di masa sulit sehingga mendapat harta kerajaan sorga (Matius 6:33).

2. Walau Tuhan mencurahkan berkat sepuluh anak, Ayub tidak membutuhkan dua kali lipat dari anak-anaknya karena sepuluh yang pertama (yang telah meninggal) sudah menikmati upah kekal di sorga.

3. Fakta anak gadisnya menerima warisan yang sama dengan saudara laki-laki menandakan kesetaraan gender di hadapan TUHAN sebagai penerima warisan keselamatan.

4. Ayub hidup seratus empat puluh tahun lagi. Angka 70 dua kali lipat. Tuhan memulihkan dua kali lipat itu kepadanya di sisa hari-harinya. Kepenuhan usia Ayub di sini menunjuk pada kepenuhan hidup yang akan kita miliki bersama Tuhan dalam kekekalan. Pahala keabadian usia yang berlimpah. Mereka yang setia di dalam TUHAN akan hidup berkelanjutan tanpa henti (kematian).

Ajaran simbolisme berkat duniawi Ayub menegaskan kepada kita agar dapat melihat berkat rohani yaitu Tuhan menjanjikan sesuatu yang jauh lebih baik kepada kita, yaitu (1) meskipun tersisip penderitaan di dalam proses langkah hidup beriman, melaluinya TUHAN mendatangkan kebaikan yang besar (2) Putra-Nya sebagai Penebus telah datang dengan tanda penderitaan yang justru memberi kemuliaan kepada yang percaya (3) Iman kepada Yesus melahirkan banyak anak laki-laki dan perempuan secara rohani untuk kemuliaanNya, (4) Janji kedatangan Kristus kembali kedua kalinya menjadi hari pembenaran bagi umat-Nya di langit baru dan bumi baru, menerima upah (berkat) kekal kita. (5) Roh Kudus memberitahukan bahwa ada sesuatu yang lebih tinggi dan lebih mulia dari penderitaan. Penderitaan saat ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita di akhirat. (5) Iblis atau Setan tidak akan dapat mencela dan mencelakai umat TUHAN. Pada awalnya, Setan hadir dan memiliki kekuatan mengacaukan Ayub. Tapi pada akhirnya dia tidak dapat, hanya bungkam, dia hilang. Setan akan dibuang. Kuasanya akan dipatahkan, dan kita akan dibebaskan selamanya dari dosa dan kehancuran serta konsekuensinya.

Kesimpulannya bahwa di tengah kesulitan hidup, kita harus memusatkan pandangan kita pada BAPA dan Putra-Nya Yesus Kristus, mempercayai janji-janji-Nya, mempercayai kuasa-Nya, berharap akan hari ketika Dia akan datang kembali kita akan melihat wajah-Nya.

Kitab Ayub mengajarkan kepada kita bahwa, meskipun kita tidak selalu dapat memahami alasan penderitaan, kita memiliki TUHAN yang dapat dipercaya, yang adalah TUHAN atas segalanya, dan yang bekerja dalam segala hal demi kebaikan kita untuk membawa kita ke hari kemuliaan dan pembenaran.