Minggu, 03 Januari 2021 – Ev. Franky Oktavianus Nugroho

Mengenal Tuhan Yesus sebagai Guru, Nabi, Raja, Imam Agung Sejati, Mesias, bahkan Allah tentunya sudah tidak asing bagi kita. Bagaimana dengan Tuhan Yesus sebagai Murid? Mungkin jarang kita dengar atau bahkan terpikir oleh kita. Sesuai dengan visi gereja kita yaitu Menjadi Gereja Yang Menghasilkan Murid dan tema tahun 2021 yaitu Murid Yang Berbuah Banyak, maka kita akan belajar dari Sang Murid Yang Sempurna yaitu Tuhan Yesus sendiri. Injil Lukas menceritakan Tuhan Yesus ketika berusia 12 tahun dan sebagaimana adat Yahudi setiap anak yang berusia 12 atau 13 tahun akan mencari guru bagi mereka sebab mereka sekarang adalah anak Taurat, maka ketika itu Tuhan Yesus yang sedang berada dalam kompleks Bait Allah duduk bersama dengan para guru di sana dan menjadi seorang murid yang sangat luar biasa.

Para guru Taurat takjub terhadap Tuhan Yesus karena pemahaman-Nya yang luar biasa akan Hukum Taurat. Maria dan Yusuf pun tercengang karena apa yang mereka lihat, namun satu hal yang terpenting adalah mereka diingatkan bahwa Anak yang mereka peroleh dari Allah ini sesungguhnya adalah Anak Allah, Sang Firman yang sejati, Mesias yang dinanti dan yang akan membebaskan mereka dari dosa-dosa. Tuhan Yesus mengingatkan mereka bahwa Dia harus ada di dalam seluruh rencana BAPA. Dan dengan demikian menggenapkan seluruh rencana keselamatan yang telah ditetapkan oleh Allah.

Sikap Tuhan Yesus terhadap Maria dan Yusuf bukanlah sebuah ketidaksopanan, melainkan sebuah pengingat bahwa Tuhan Yesus selain sebagai manusia, Dia adalah Anak Allah. Hal tersebut ditunjukkan dengan uraian Lukas bahwa Tuhan Yesus tetap dalam asuhan mereka, Tuhan Yesus menundukkan diri pada orang tua-Nya didasari dengan ketundukan kepada Allah Bapa-Nya. Sedangkan di sisi lain kita juga dapat belajar dari Maria dan Yusuf sebagai orang tua yang bertanggung jawab membesarkan Anak yang dipercayakan mereka dengan baik khususnya dalam hal kerohanian.

Bagaimana dengan kita? Sebagai murid Kristus marilah kita meneladani Dia. Mari kita menjaga persekutuan kita dengan Allah, mari kita utamakan kehendak Bapa di atas segalanya di dalam hidup kita. Kembangkan kemauan dan kemampuan kita untuk selalu belajar; sungguh-sungguh mendengarkan firman Tuhan, merenungkan dan menggali dengan penuh kesungguhan, bertanya dan menjawab sebagai usaha mengasah pemahaman kita. Gunakan banyak sarana yang TUHAN sediakan, tidak harus tafsiran dengan buku yang tebal, kita bisa juga menggunakan terjemahan berbagai versi yang ada dalam Alkitab di HP kita. Singkatnya pada masa sekarang ini TUHAN telah memberikan berbagai kemudahan sarana pertumbuhan, apakah kita mau memanfaatkan sungguh- sungguh? Jika kita sungguh mengasihi Allah, pastilah kita akan berusaha melakukan kehendak-Nya.

Amin.