LD Tonny Mulia Hutabarat
Senin, 19 Februari 2024

Tuhan Tetap Bersama Kita … Keluaran 33:1-23

Kehadiran Tuhan di dalam kehidupan umatNya dalam Kitab Keluaran antara lain: di semak yang terbakar (Keluaran 3), di tiang awan pada siang hari dan tiang api pada malam hari (Keluaran 13), dari atas Tabut perjanjian (Keluaran 25) dan di tabernakel dengan “Roti Hidup”. Kehadiran Tuhan tidak dapat diragukan. Terkhusus kepada Musa dengan durasi narasi panjang.

Latar pasal 33 sekalipun umat sadar akan kehadiran Tuhan, mereka mengabaikan Tuhan dan tersesat. Mereka membuat anak lembu emas dan menyembahnya, pasal 32. Dan mengancam untuk menyadari kehadiranNya. Tuhan berkata: “(pergilah) yakni ke suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madu. Sebab Aku tidak akan berjalan di tengah-tengahmu, karena engkau ini bangsa yang tegar tengkuk, supaya Aku jangan membinasakan engkau di jalan.” (Exo 33:3 ITB)”. Pernyataan ini membuat umat ketakutan. Perkataan yang membawa bencana. Mereka berduka.

Bangsa yang tegar tengkuk adalah metafora dari peternakan. Ketika seekor kuda atau lembu yang kurang terlatih ditarik dengan tali ke satu arah, mereka melenturkan otot-otot di lehernya dan melakukan sebaliknya. Ketika Tuhan menyebut bangsa Israel sebagai bangsa yang keras kepala, kita melihat hal itu terjadi karena mereka selalu ingin kembali ke Mesir dan suka berbuat dosa. Bukan sekadar menolak arahan Tuhan, namun berusaha melawan-Nya.

Dia berkata, “Kamu tidak akan mempunyai Tuhan lain selain Aku.” Dan “Jangan membuat patung pahatan.” Dan apa yang mereka lakukan – mereka membuat anak lembu emas dan menyembahnya, menggantikan Tuhan yang hidup dengan berhala yang sudah mati.

Tuhan mengancam untuk menghilangkan kehadiranNya dari mereka. Dan lagi-lagi Musa bertindak sebagai mediator meminta Tuhan untuk tidak pergi. Maka sekarang, jika aku kiranya mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku, sehingga aku mengenal Engkau, supaya aku tetap mendapat kasih karunia di hadapan-Mu. Ingatlah, bahwa bangsa ini umat-Mu.” (Exo 33:13 ITB). Dan lagi-lagi Tuhan mengalah sambil berkata: “KehadiranKuu akan menemanimu dan aku akan memberimu ketentraman (ay 14, 17). Dan Tuhan akan tetap hadir bersama umatNya.

Hilangnya hadirat Tuhan adalah hal yang menakutkan dan mengerikan. Keterpisahan dari Tuhan adalah hal terburuk yang mungkin terjadi. Tanpa Tuhan kita benar-benar sendirian dan tidak berdaya. Kejahatan dunia akan menyerang kita jika bukan karena perlindungan tangan Tuhan. Kehadiran TUHAN sendiri sangat menakutkan (ay 20). Namun di sisi lainnya kehadiranNya mendatangkan kegembiraan dan ketenangan yang tak terkatakan (amazing). Kehadiran Tuhan dengan cara luar biasa, melebihi kemampuan manusia.

Keterpisahan dari Tuhan seharusnya menghantui kita. Memang pemisahan seperti itu dikaitkan dengan neraka itu sendiri dalam 2 Tesalonika 1:9. Jadi semua orang yang telah berbuat dosa harus dipersatukan kembali dengan Tuhan untuk mendapatkan kehadiran-Nya dan karena itu mendapatkan kebahagiaan abadi.

Kita melihat bahwa kekakuan leher (tegar tengkuk) berlanjut dalam Perjanjian Baru. Dalam pidato Stefanus di Kisah Para Rasul, ia menunjukkan bahwa tidak ada yang berubah pada umat Israel. Mereka keras kepala, tidak bersunat hati dan telinga, menentang Roh Kudus (bdk KPR 7:51). Tetapi kemudian mereka sudah dipersatukan di dalam Kristus (Efesus 2:13-15). Yang jauh didekatkan. Bahkan memiliki Roh Kudus dan berdiam di dalam diri orang percaya (UmatNya).

Pelajaran Penting:

  1. Kehadiran Tuhan memberi kita kedamaian yang luar biasa. Hal ini tidak membuat kita takut karena kita tahu bahwa kita diselamatkan melalui Yesus Kristus. Dan kita tahu bahwa Tuhan kita yang hadir tidak akan pernah pergi meninggalkan. Kita memiliki janji dalam 2 Korintus 4:14 “Dia yang membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kita juga bersama-sama dengan Yesus dan membawa kita ke hadirat-Nya.
  2. Kita mempunyai janji akan kehadiran Tuhan bahkan ketika kita tidak menginginkanNya. Kehadiran-Nya tidak berkurang saat kita berbuat dosa atau saat kita sedang sedih, kecewa, putus asa. Kehadiran Tuhan bersifat kekal dan penuh. Yesus berjanji, “Aku menyertai kamu senantiasa, bahkan sampai akhir zaman.” Tuhan hadir, bahkan sekalipun kita tegar tengkuk. Tuhan tetap hadir dalam hidup kita karena kita mempunyai perantara yang lebih baik dari Musa, kita mempunyai Tuhan Yesus Kristus yang telah mengesampingkan murka Tuhan dari kita dan membawa kita ke hadirat Tuhan untuk kegembiraan dan kedamaian kita. Maka marilah kita sungguh-sungguh bersukacita dan mempunyai kedamaian dalam hati dan pikiran kita.
  3. Rasakan hadiratNya ketika ke gereja, ketika membaca alkitab, ketika berdoa, bersama2 dengan umatNya bahkan ketika sendiri.

TUHAN tetap bersama kita selamanya seperti pernyataan firman Tuhan dalam Kitab Yudas 24-25: Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya, Allah yang esa, Juruselamat kita oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, bagi Dia adalah kemuliaan, kebesaran, kekuatan dan kuasa sebelum segala abad dan sekarang dan sampai selama-lamanya. Amin.