1 Samuel 3: 3-21

lalu TUHAN memangil: “Samuel! Samuel!”, dan ia menjawab: “Ya bapa.” [ ayat 4]

Kenyataan Tuhan ADA sebagai SUATU PRIBADI YANG MELAMPAUI SEGALA AKAL adalah DIA dapat menyatakan diri kepada manusia secara khusus maupun umum. Pada pasal 3 ini disuguhkan kepada kita suatu pelajaran theologis bahwa Tuhan dapat dikenal melalui komunikasi-Nya kepada hamba pelayan-Nya yaitu Samuel. Tuhan sangat senang dapat berbicara dan didengar oleh anak-anak-Nya. ROH-Nya yang bersuara (tanpa wajah yang dilihat) dapat melintasi alam materi, sampai di gendang telinga Samuel. KehadiranNya di dalam hidup Samuel adalah dalam rangka mempersiapkan (membina) dirinya menerima tri tugas penting yaitu sebagai NABI, IMAM dan HAKIM (banyak penafsir mentipologikannya sebagai “mesias”).

Tuhan ingin dekat melekat kepada orang-orang yang dipilih-Nya, dikasihi-Nya untuk suatu pemanggilan, peneguhan, pengurapan, pengutusan dan misi.

Saat ini (2021) banyak orang mengejar pengalaman mendengar “suara Tuhan” secara verbal hanya untuk motivasi legalisasi orang Kristen di “level rohani” sakti. Menurut saya ini keliru. di dalam PL dan PB dan sejarah kekristenan, bahwa orang-orang Kristen yang mendengar suara Tuhan secara verbal adalah untuk tugas-tugas khusus yang amat “maha” berat.

Untuk kita, orang Kristen masa kini sangat memadai mendengar suara Tuhan melalui FirmanNya yang tertulis secara proporsional di dalam kitab suci. Dengan tiap hari membaca, menghayati, melakukan Firman-Nya melalui Alkitab sebenarnya Tuhan sedang berbicara kepada kita. Pada saat “close reading” akan tahu “The Voice Of God”. Tujuan utama mendengar suara Tuhan melalui kitab suci adalah untuk pertumbuhan iman, pembentukan karakter, pertobatan, menjadikan kerendahan hati dan hanya untuk kemuliaan Tuhan bukan untuk “kesombongan rohani”, sebagaimana Samuel yang bertumbuh iman sejak kecil. Semoga ketika kita membaca dan merenungkan Kitab Suci-Nya kita juga mendengar bisikan “lembut” Roh Kudus di jantung kita. The Voice Of God itu akan menghaluskan karakter, sifat, perangai, kepribadian kita dihadapan Tuhan.

Bukalah, dan bacalah Alkitabmu, apakah engkau mendengar bisikan TUHAN padamu!

Ev. Tonny Mulia Hutabarat
17 November 2021