Hakim Shamgar & Keperkasaan Roh Tuhan

Sesudah dia, bangkitlah Samgar bin Anat; ia menewaskan orang Filistin dengan tongkat penghalau lembu, enam ratus orang banyaknya. Demikianlah ia juga menyelamatkan orang Israel (Hakim 3:31)

Shamgar anak Anat, hakim Israel sesudah Ehud, dan yang sezaman dengan Barak dan Debora (Hak. 5: 6,8; 3:31). Orang Naftali, seperti Bet Anath dari Naftali. Suku ini mengambil bagian terpenting dalam perang dengan Zebulon (Hak. 4: 6,10; 5:18). Jadi dia mempersiapkan jalan bagi Deborah dan Barak. Alat yang sederhana, membuat Tuhan lebih nyata dalam penumpasan para perampok (600). Satu orang melawan 600. Luar biasa Shamgar karena kekuatan Roh yang menguasainya.

Menurut lagu Debora (Hakim 5:6) bahwa pada zaman Shamgar para pedagang dari luar negeri tidak ada lagi. Orang2 yang melakukan traveling terpaksa menempuh jalan yang berbelit-belit, artinya tidak ada lagi orang yang menggunakan jalan raya sebab ada bahaya perampokan. Orang-orang Filistin dari dataran pantai telah melakukan penyerbuan ke dataran tinggi Israel untuk tujuan perampasan. Shamgar muncul menumpas para perampok (600 orang) hanya dengan tongkat pemukul lembu, sehingga ada rasa aman di Israel.

Shamgar muncul membebaskan Israel dari kerusuhan yang diakibatkan para perampok2. Shamgar (satu orang) melawan 600 orang (wao). Ia tanpa tergores dapat menaklukkan musuh-musuhnya. Barangkali dia jago silat? atau guru kungfu? suhu karateka? atau jago beladiri dengan sabuk hitam dan 7? Dari format bahasa literal konteks kitab Hakim bahwa para hakim “disetir” oleh Roh Tuhan. Maka yang ditonjolkan dari cerita kepahlawanan ini adalah TUHAN YANG AJAIB yang berkarya melalui pembebas dengan alat yang sederhana.

Tuhan memakai Shamgar sebagai alat kemuliaanNya memberikan keamanan dengan cara yang keras (memukul) bagi musuh. Perbuatannya direstui oleh ROH TUHAN. Keunggulan kekuatan Shamgar berasal dari TUHAN. Di dalam kelemahan Shamgar tampak keperkasaan Tuhan.

Kita (seluruh dunia) sedang menghadapi wabah covid19. Diperkirakan sampai hari ini sudah ada 1.5 juta lebih yang meninggal dunia. Tampak kelemahan dan kerapuhan manusia. Virus ini telah merampas/merampok banyak “nyawa”. Kiranya muncul pahlawan untuk memukul/melibas habis wabah ini.

Tuhan Yesus pahlawanku …

Ev. Tonny Mulia Hutabarat

21 Desember 2020