Yakobus 1 : 2 – 4

2  Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,

3  sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.

4  Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.

Salah satu cara Allah untuk menumbuhkan kita adalah melalui pencobaan, namun untuk bisa menang terhadap pencobaan sehingga kita bisa makin bertumbuh, salah satu langkah awalnya adalah dengan memiliki cara pandang yang benar terhadap pencobaan itu sendiri.  Pencobaan bukan berasal dari TUHAN, TUHAN hanya mengizinkannya saja, agar kita makin bertumbuh.  Pencobaan tidak perlu dicari-cari, karena pencobaan itu pasti datang dengan sendirinya.  Dengan memahami sumber pencobaan dan menghadapinya sebagai batu loncatan, maka dengan kekuatan dari TUHAN, kita bisa mengalahkan pencobaan tersebut dan tidak selalu tersandung apalagi terjatuh.

Untuk mengalahkan pencobaan, kita harus mengenal cara pencobaan itu bekerja.  Pencobaan diawali dari keinginan dalam diri kita sendiri, tanpa adanya keinginan, kita tidak akan jatuh, karena itu kita harus mewaspadai keinginan-keinginan yang ada dalam hati kita.  Karena adanya keinginan, maka iblis menggoda kita dengan menanamkan keraguan sebagaimana dulu pernah dialami oleh Hawa yang ragu akan firman TUHAN.  Ketika kita ragu maka kita mudah masuk dalam tipu daya iblis, seperti Hawa yang akhirnya masuk dalam tipu daya iblis sehingga godaan keinginan untuk menjadi seperti Allah membawanya untuk jatuh ke dalam ketidaktaatan, sehingga melawan perintah Allah dan jatuh dalam dosa.

Posisi kita berbeda dengan Adam dan Hawa, mereka dari status tidak berdosa memilih untuk melawan Allah sehingga berdosa.  Sedangkan kita sejak lahir dalam status berdosa, sehingga ketika kita mengalami kelahiran baru, maka pada detik itu juga kita memposisikan diri untuk melawan iblis.  Sudah pasti iblis akan terus berusaha menjatuhkan kita, caranya dengan intimidasi, karena itu kita harus waspada untuk membedakan manakah godaan iblis dan manakah kejatuhan kita, jika kita jatuh maka segeralah bertobat kepada TUHAN.  Agar tidak mudah jatuh, kita harus kenali pola kejatuhan kita, biasanya kita jatuh dalam titik lemah yang sama, dengan waktu, tempat, teman, kondisi emosi dan beberapa hal yang bisa dilihat dalam pola yang sama.  Lebih dari semua usaha kita, yang terpenting kita harus memohon pertolongan Tuhan Yesus, karena selama Dia di dunia, pernah mengalami cobaan namun tidak berdosa.

Berdasarkan firman yang kita pelajari dan diuraikan di atas, maka kita harus senantiasa menyadari bahwa sebagai orang percaya, kita tidak dapat menghindari pencobaan.  Mengingat bahwa TUHAN dapat menjadikan pencobaan yang diizinkannya untuk kita alami menjadi alat yang menumbuhkan kita, maka kitapun harus memandangnya secara demikian, sehingga kita bisa memanfaatkan tiap pencobaan menjadi sarana bagi kita untuk semakin bertumbuh serupa dengan Kristus.  Namun satu hal yang tidak boleh kita lupakan, bahwa untuk menang melawan pencobaan, kita tidak bisa mengandalkan kekuatan sendiri, kita harus meminta pertolongan Tuhan Yesus dan senantiasa mengandalkan Dia untuk bisa menang melawan setiap pencobaan dan semakin bertumbuh menuju keserupaan dengan Dia.  Selamat Berjuang.  Tuhan Yesus memberkati.

Ev. Franky Oktavianus Nugroho
8 April 2021