Menang atas Musuh

Hakim 8:10-12

Tugas ilahi yang diemban Gideon adalah melenyapkan Midian-Amalek yang menindas (kejam) Israel selama tujuh tahun (6:1). Gideon terus mengejar musuh yang melarikan diri. Zebah dan Salmuna (raja Midian-Amalek) berkemah di Kakor. Mereka merasa aman di sana. Tentara yang tersisa 15.000 orang (yang tewas 120.000 dengan pedang di tangan masing2). Zebah cs merasa aman. Mereka berpikir tidak akan ada lagi yang mengejar mereka (ay 10). Mereka tidak melihat di belakang ada pahlawanNya memburunya.

Gideon terus mengejar (berlari) musuh, walau mereka kelaparan (tida diberi roti oleh orang Sukot dan Pnuel). Dengan 300 anak buahnya bisa (terbiasa) tahan lapar, haus, tahan panas dan dingin, tahan angin dan hujan dan kerja keras melakukan “long march” mengejar musuh. Keberanian ilahi menguasai Gideon. Sebenarnya pasukannya juga tak sebanding untuk melawan Midian-Amalek, 300: 15.000, 1:50. Pasukan kecil melawan pasukan besar. Perlawanan tidak seimbang, namun karena semangat dan kuasa Tuhan memenuhi Gideon, dapat mendorong pasukannya terus mengejar raja dan tentara Midian. Ketakutan telah menguasai raja dan tentara Midian. Pasukan Gideon dapat memukul semua musuh hingga dapat menangkap kedua raja tersebut, sehingga seluruh pasukan koalisi hancur (ay 11-12). Mereka sangat gigih memenuhi kehendak Tuhan, musuh harus dilenyapkan agar kejahatan tidak merajalela.

Gideon dipanggilNya untuk mewujudkan keadilanNya. Bangsa Midian-Amalek telah melakukan kejahatan yang besar bagi umatNya. Gideon dipakaiNya untuk menghentikan kejahatan musuh. Sesuai dengan arti namanya, Gideon artinya “penghancur”, “pahlawan perkasa”, atau “penebang pohon”. Ya, dia menghancurkan Midian yang menimbulkan kejahatan. Ia menebang habis raja dengan kekuatan 15.000 tentara sehingga Israel dapat menikmati keamanan selama 40 tahun (ay 28).

Orang percaya adalah agent kebenaran di tengah dunia. Kita dimintaNya untuk berjuangan mengalahkan kejahatan. Musuh kekristenan pada masa kini terdiri dari tiga bagian: pertama, “sesuatu” yang ada di udara yang tidak terlihat yaitu kuasa kegelapan, alias roh-roh jahat, alias Iblis. Kedua, “sesuatu” yang ada di sekitar kita yaitu ideologi duniawi yang bertentangan dengan Kitab Suci Injil. Ketiga, “sesuatu” yang ada di dalam diri kita, yaitu hawa nafsu, ketidaktundukan, pemberontakan, dosa. Bersama dengan RohNya, FirmanNya dan terus berdoa, berjuang melawan musuh2 tersebut (Efesus 6:10-18).

Salam berperang menaklukan musuh.

Ev. Tonny Mulia Hutabarat
27 Januari 2021