LD Tonny Mulia Hutabarat
Selasa, 6 Februari 2024

Menghindari Lobang … Amsal 28:10

Siapa menyesatkan orang jujur ke jalan yang jahat akan jatuh ke dalam lobangnya sendiri, tetapi orang-orang yang tak bercela akan mewarisi kebahagiaan. (Pro 28:10 ITB)

Orang fasik/ jahat akan puas jika menyesatkan orang lain ke dalam gaya hidup serupa kriminal. Sebalinya orang yang jujur/lurus/benar melakukan yang murni, benar secara moral.

Orang jahat yang dibicarakan di sini ingin menyesatkan orang yang bermoral tinggi. Dulunya mereka mengetahui jalan Tuhan, namun tersesat, tertipu sehingga tidak lagi mengandalkan Kitab Suci sebagai pedoman moral dalam hidup mereka.

Orang-orang fasik mencoba menyesatkan orang jujur. Mereka akan jatuh ke dalam lubang yang mereka coba gali untuk orang yang jujur. Mereka berpikir bahwa mereka akan membuat orang benar jatuh ke dalam lubang – sehingga mereka akan menghancurkan iman mereka – tetapi orang yang pada akhirnya akan jatuh ke dalam lubang adalah orang fasik yang mencoba menipu. Dia mengira orang beriman tertipu, padahal dialah yang tertipu. Pada akhirnya, kebodohan dan ketidaktahuan filosofis orang ini akan menjatuhkannya ke jurang yang paling dalam.

Orang yang tidak bercela akan mewarisi kebaikan. Tak bercela di sini adalah kata Ibrani “tamim” artinya seseorang yang lengkap dan teruji. Kata tersebut digunakan untuk hewan kurban yang telah diperiksa dan ternyata tidak cacat. Orang jahat akan berusaha menyesatkan orang jujur ke jalan yang tidak bermoral. Kita perlu mengibarkan panji Kristus tinggi-tinggi – berpegang teguh pada Firman Tuhan. Bila kita melakukan hal ini, kita akan menjadi orang yang tidak bercacat, teruji, teruji, dan akan mewarisi kebaikan.

Pengenalan kepada Tuhan, intensitas studi Alkitab, iman kokoh, memampukan kita terhindar dari lubang. Berdiri teguh bersama Kristus! Ketika akan diuji, dicobai, disesatkan kita akan tetap mewarisi kebaikan/kebahagiaan.