LD Tonny Mulia Hutabarat
Rabu, 28 Februari 2024

Mati Dalam Dosa … Efesus 2:1-3

Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain … (Eph 2:1-3 ITB)

Paulus menempatkan kemurahan TUHAN di tengah kesulitan yang dihadapi manusia yaitu, dosa, kematian, kedurhakaan, murka Tuhan dan pengakiman. Dosa dan kematian bukanlah gambaran yang bagus.

  1. Manusia (Walau Hidup) Sudah Mati Di Dalam Dosa

Keadaan alamiah semua umat manusia adalah kematian. Tanpa belas kasihanNya dicurahkan ke dalam hati melalui Yesus Kristus, manusia telah mati secara rohani.

Mati artinya berada dalam kondisi keterasingan rohani dari Tuhan . Tanpa persekutuan dengan Tuhan tidak ada kehidupan nyata. Sekalipun manusia bernafas, berjalan, beraktivitas tetapi tidak berada dalam persekutuan dengan Tuhan, sesungguhnya manusia tidak mengalami kehidupan alias binasa. Mengapa? Karena pelanggaran dan dosa. Dosa adalah akar penyebab dari kematian rohani. Manusia gagal (meleset) memenuhi tujuan Tuhan menciptakan kita. Sumber kematian seluruh umat manusia karena terpisah dari Kristus.

Manusia hidup secara intelektual, pintar, cemerlang, menyenangkan, baik hati, murah hati, namun tanpa Kristus maka orang tersebut mati secara rohani. Mati dalam dosa.

  1. Manusuia Sedang Dalam Pemberontakan Aktif Melawan Tuhan

Manusia tidak hanya mati di dalam dosa, tetapi kecenderungan hatinya(condong) berjalan dalam kegelapan, ke arah yang tidak benar. Terbukti dalam kehidupan lahiriah masyarakat menuruti “keinginan daging”. Itu adalah kehidupan yang memberontak secara aktif melawan Tuhan.

Ciri yang mati rohani akan membenarkan semua tindakannya walau itu salah. Motto dunia sekarang ini: ‘Kami akan melakukan apa yang ingin kami lakukan, dan adalah salah jika ada orang yang mengatakan kepada kami bahwa kami tidak dapat melakukan apa yang ingin kami lakukan.’ Mereka hanya membuktikan maksud Rasul Paulus.

  1. Manusia Didominasi Oleh “Dunia”

Kehidupan orang-orang yang terpisah dari Kristus mencerminkan kekuasaan dunia, daging, dan iblis (lih. ay 2). Mereka didominasi, diarahkan, didesak oleh keinginan serta naluri dunia, kedagingan, dan iblis. Mereka tidak mendapat perintah dari Tuhan; mereka mendapatkan perintah dari dunia, dari keinginan daging yang berdosa, dan dari Setan sendiri.

  1. Manusia Tidak Mampu Menolong Dirinya Sendiri

Kabar buruk manusia adalah sama sekali tidak dapat berbuat apa-apa (keluar dari) terhadap situasi ini. Manusia diperbudak, terpikat oleh kuasa dunia, terjebak pengaruh-pengaruh dunia, kedagingan, dan iblis. Mereka menyukai kuasa dunia dan tidak dapat menyelamatkan dirinya karena sudah menjadi bagian (bersekutu) dengan duniawi. Orang-orang berdosa sama sekali tidak berdaya, sama sekali tidak mampu untuk bertobat atau percaya.

  1. Manusia Di Bawah Penghakiman

DIA berhak menghukum manusia karena dosa. Manusia pantas dihukum karena fakta keberdosaannya dan realita ketidakpercayaannya kepada Kristus.