1 Samuel 2:11-26

Bila anda menabur benih padi akan tumbuh padi. Taburlah kebaikan maka anda akan panen kebaikan. Kebaikan pasti berbuah kebaikan. Anak baik akan mendapat kehormatan dari TUHAN dan manusia. Mereka yang berjuang untuk kebajikan akan selalu “disanjung” masyarakat. Kodrat manusia diciptakan dengan “kebaikan” sebab TUHAN MAHABAIK. Ideologi yang baik akan mendatangkan kesejahteraan. Perilaku anak-anak yang menyenangkan Tuhan dan orang tua adalah “baik”.

Samuel dengan dedikasi dan integritasnya kepada Tuhan, membuat Imam Eli kagum dan memberkati kedua orang tuanya (20), sementara anak-anak Eli disampaikan hukuman mati. Samuel telah menyerahkan semua tubuhnya untuk Kristus yang membawa dampak kepada kekudusan dirinya di hadapan Tuhan dan manusia. Yang sangat berbeda dengan anak2 Eli yang menyerahkan alat kelaminnya kepada perempuan upahan itu dan menyerahkan perut mereka terhadap makanan yang tak pantas dinikmati. Samuel hidup berumur panjang, tetapi Hofni dan Pinehas hidup berumur pendek.

Samuel bertumbuh besar dengan (bersama) Tuhan dan dihadapan manusia (ay 21, 26). Artinya Samuel terus menerus berkembang secara fisik dan rohani. Ada kata yang tidak diterjemahkan dalam bahasa Indonesia setelah kata bertumbuh besar yaitu kata baik. Penulis kitab Samuel menyatakan bahwa perkembangan Samuel adalah ke arah yang baik. Hari demi hari kualitas kerohaniannya semakin baik. Sementara anak-anak Eli dikontraskan terus meningkat ke arah kedurjanaan (jahat). Rahasia pertumbuhan kualitasnya semakin baik (Ibrani: tov, sempurna) adalah karena selalu mendekat (intim) kepada Tuhan melalui rutinitas ibadah setiap hari. Sekalipun lingkungan pelayanan Samuel buruk (Hofni Penifes Elia – yg semkain jauh dari prinsip-prinsip firman TUHAN) ia dapat berkembang pesat karena memusatkan seluruh pikirannya pada lingkungan ilahi – membangun persahabatan yang baik dengan TUHAN.

Kebaikan tertinggi dicapai di dalam persekutuan dengan TUHAN. Prinsip kontemplasi rutin akan membentuk karakter ilahi.

Salam menabur kebaikan di dalam TUHAN

Ev. Tonny Mulia Hutabarat
8 November 2021