Yang Tuhan Inginkan … Mikha 6:8

LD Tonny Mulia Hutabarat
Sabtu, 5 Oktober 2024

Yang Tuhan Inginkan … Mikha 6:8

“Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil (misphat), mencintai kesetiaan (khesed), dan hidup dengan rendah hati (tsawnah) di hadapan Allahmu?” (Mic 6:8)

Tuhan tidak menginginkan ritual-ritual ” keagamaan” fanatik sebagai ganti ketaatan dalam hidup. Termasuk korban-korban persembahannya. Terutama jika itu dimaksudkan untuk menutupi rasa bersalah dan dosa. Pertunjukan agama secara lahiriah tidak dapat menebus dosa-dosa. Tuhan tidak menginginkannya. Jadi, apa yang Tuhan inginkan?

  1. Tegakkan Keadilan

Kata “keadilan” diwujudkan dalam menolong saudara yang menjadi korban ketidakadilan, tidak menipu hak yatim, membela hak janda yang ditindas, tidak curang dalam perdagangan, memberi upah yang layak kepada pekerja, berlaku adil pada orang “asing” dan orang miskin.

Melakukan yang benar untuk orang yang (1) tidak populer, (2) negara lain (3) tidak memiliki pengaruh atau kekuasaan politik (4) menyakitimu atau telah memberimu masalah (5) bagi semua orang.

  1. Berilah Kasih Setia

Kata Ibrani yang dipakai adalah “chesed.” Kata ini berarti “kebaikan hati, belas kasihan, kebaikan yang tidak mementingkan diri sendiri, kasih, kesetiaan, loyalitas, kasih perjanjian.” Dalam Perjanjian Baru kata ini diterjemahkan dengan “rahmat.” Jadi Tuhan ingin kita memperlakukan seseorang lebih baik daripada yang seharusnya mereka terima.

  1. Berjalanlah dengan Rendah Hati BersamaNya.

Kerendahan hati adalah salah satu hal terpenting yang Tuhan cari dan inginkan dari anak2Nya. Sebagai manusia, ada dua tanggapan dasar; dua sikap dasar yang dapat kita miliki terhadap Tuhan: kesombongan, atau kerendahan hati. Kita dapat menanggapi Tuhan dengan kesombongan, dan berkata, “Saya ingin melakukan apa yang ingin saya lakukan; saya akan mengatur hidup saya sendiri;” ATAU kita dapat menanggapi dengan kerendahan hati: “Tuhan menciptakan saya; Dia tahu yang terbaik. Saya tidak sepintar Dia; saya memilih untuk tunduk kepada-Nya dan melakukan kehendak-Nya.”

Orang yang menegakkan kepalanya (melawan) kepada TUHAN tidak mungkin mendapatkan aliran kasih pengampunan dari Kristus. Orang sombong tidak akan meminta pengampunan dosa dari atas Kayu SalibNya. Tetapi orang yang rendah hati akan mengakui ketidakberdayaannya dan terus merendahkan diri dalam perjalanan sehari-hari bersama-Nya. Terus mengakui bahwa membutuhkan pertolongan-Nya. Senantia berlutut berdoa kepadaNya. Berdoa adalah sikap rendah hati dan sikap anti sombong.