Minggu, 31 Januari 2021 – Ev. Franky Oktavianus Nugroho
Dalam sebuah perjalanan diceritakan ada seseorang yang berkata bahwa dia akan mengikut Tuhan Yesus kemana saja Dia pergi. Lukas tidak menjelaskan siapa orang itu, namun dari Matius kita tahu bahwa orang tersebut adalah seorang ahli Taurat. Hal yang bagus bukan, bahwa ada seorang dari kelompok tersebut yang mau menjadi pengikut-Nya. Namun respon dari Tuhan Yesus justru tidak serta merta menerimanya melainkan memberikan tantangan dengan menunjukkan bahwa menjadi pengikut-Nya itu penuh penderitaan dan bukan untuk mencari ketenaran atau kenyamanan. Kita percaya bahwa Tuhan Yesus menjawab demikian sebab Dia tahu hati setiap orang.
Setelah itu Lukas menceritakan bahwa Tuhan Yesus memerintahkan seorang lain untuk mengikuti Dia. Dari Matius kita tahu bahwa orang itu adalah salah seorang dari sekian banyak murid Tuhan Yesus. Mengapa perintah itu diberikan kepada seorang yang sudah menjadi murid? Terlebih perintah tersebut mengandung unsur bukan saja menjadi pengikut tapi menjadi murid-Nya. Tentunya karena Tuhan tahu bahwa orang tersebut belum sungguh-sungguh menjadi seorang murid, masih banyak hal dalam hidupnya yang mengalihkan fokusnya dari Tuhan Yesus. Mungkin keluarganya, mungkin hal-hal lain dalam hidupnya, Tuhan Yesus mau agar setiap murid mengutamakan Dia dan KerajaanAllah di atas segalanya.
Dalam peristiwa ketiga, ada seorang yang mirip dengan sebelumnya, menyampaikan niatan baik untuk berpamitan kepada keluarga, namun respon Tuhan Yesus yang tegas mengatakan bahwa seseorang yang sudah siap untuk membajak (memegang bajak) tapi menoleh ke belakang tidak layak untuk Kerajaan Allah. Setiap celah yang kita abaikan dalam hidup kita akan dapat merusak seluruh hidup kita. Tuhan Yesus mau agar kita sungguh-sungguh siap sedia diutus dan dipakai Allah di manapun dan kapanpun juga, menjadi murid yang sejati dan fokus pada Tuhan Yesus Sang Guru Agung kita.
Setiap kita yang sudah mengalami kelahiran kembali, bukan saja sudah menjadi anak Tuhan tetapi juga dipanggil untuk menjadi murid-Nya. Apakah kita sudah meresponi panggilan keselamatan itu dengan benar yaitu dengan setia menjadi murid-Nya? Jika sudah, berpegang teguhlah pada setiap komitmen kita untuk menderita bersama Dia, hanya dengan jalan itulah kita siap menjadi seorang murid yang selalu siap sedia. Dan untuk menjadi murid yang siap sedia, fokus kita pada Tuhan Yesus dan kehendak-Nya tidak boleh dialihkan oleh apapun juga. Selamat berjuang. Amin.