1 Samuel 7:12-17

Kemudian Samuel mengambil sebuah batu dan mendirikannya antara Mizpa dan Yesana; ia menamainya Eben Haezer, katanya: “Sampai di sini TUHAN menolong kita.” (ay 12)

Di beberapa titik jalan di kota Surakarta saya menemukan banyak tugu, patung, gedung peringatan akan kejayaan masa lalu. Fasilitas itu menjadi nostalgia kejayaan beberapa orang yang berpartisipasi dalam bidang politik, ekonomi, sosial, seni dan budaya. Moment yang monumental.

Samuel setelah melihat langsung perbuatan ajaib-Nya yang datang dengan guntur untuk menghancurkan Filistin. Ia membuat sebuah tugu peringatan. Monumen itu diberi nama Batu Pertolongan Itu (Eben-Haezer). Tugu ini berfungsi sebagai:

  1. Pagelaran kehebatan Tuhan (12-13). Menyaksikan kehebatan TUHAN bagi dunia. Mereka harus diberitahukan bahwa Tuhan ada dan Dia Mahahebat yang menggunturkan kuasa-Nya untuk menaklukkan musuh-musuh-Nya. Kesaksian Samuel tentang Tuhan yang hebat itu tidak hanya kali ini tetapi Ia akan terus menerus menjadi Penolong Israel. Seumur hidup Samuel tak ada lagi perang dengan Filistin, berarti sekitar 80 tahun damai. Luar biasa. Mari kita terus menyaksikan kehebatan Tuhan dalam hidup kita yang telah melepaskan kita dari banyak “musuh-musuh”.
  2. Mengabadikan sumber damai [ada syalom](14) kehebatan-Nya tidak hanya memukul hancur musuh-musuh-Nya tetapi juga memberikan damai di sekitar Israel.
  3. Dimulainya perjalanan hakim (ay 15-16). Samuel terus berkeliling memuridkan, mengajar, memerintah, membangun kota-kota Israel. Saat yang damai adalah waktu yang baik untuk memberitakan firman Tuhan.
  4. Sebagai pusat reformasi (ay 17) dan proklamasi penyembahan kepada TUHAN. Pemerintahan Israel yang jaya tanpa rutinitas penyembahan yang benar akan sia-sia. Mari kita terus membangun mezbah dalam hidup kita terus menerus.

Gedung gereja dibangun dengan dan dari susunan batu-batu yang direkatkan dengan semen sebagai peringatan Tuhan sebagai Pahlawan Besar yang menang berperang melawan maut dan menyelamatkan kita. Mengabadikan kejayaan Tuhan dalam hidup kita adalah suatu tindakan iman bhw DIA adalah batu karang yang teguh. DIA batu pertolongan, batu perlindungan.

— perhatikan pernyataan Paulus bahwa Kristus adalah batu kekuatan artinya dasar kehidupan yang utuh bagi kita … dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus (1 Korintus 10:4).

Ev. Tonny Mulia Hutabarat
15 Desember 2021