1 Samuel 13:1-15
Ketenaran Saul cepat meluncur turun dari atas. Kepemimpinannya jatuh dan ditolak oleh Tuhan sebagai raja pertama Israel. Saul sangat baik di awal: rendah hati, bertanggung jawab, mengandalkan Tuhan. pemimpin yang baik. Dan sayangnya dijatuhkan oleh pilihannya yang salah karena menyerah pada rasa takut.
Takut melangkah dengan iman, dapat melumpuhkan rencana Tuhan untuk memakai kita. Ketakutan adalah masalah karena kita dipanggil untuk hidup oleh iman. Ketakutan adalah kebalikan dari iman. Mari kita lihat beberapa prinsip penting dari konteks dekat perikop 1 Samuel 13:1-15:
I. Kita Mengalami Masa-Masa Ujian (1-4). Setiap orang Kristen melewati masa-masa pencobaan. Pada masa-masa ujian, perlu memilih antara ketakutan atau iman. Berikut beberapa prinsip untuk membantu menghadapi ujian hidup:
A. Persiapkan Diri Anda Untuk Pertempuran (1-2)
Perhatikan ayat 1-2, Saul realistis. Dia tahu ada pertempuran yang akan datang, dan dia bersiap untuk itu. Bandingkan dgn Efesus 6:10-11, kita akan mengalami masa-masa ujian, maka perlu mempersiapkan diri untuk pertempuran.
B. Ketika Kita Melawan Musuh, Musuh Melawan Balik (3-4)
Perhatikan ayat 3-4. Selama orang Israel pasif dan tidak berperang, orang Filistin tidak akan peduli tentang mereka. Tetapi segera setelah orang Israel menyerang, mereka menjadi bau busuk (dibenci) bagi musuh. Selama Anda pasif dan tidak bertumbuh dalam kehidupan Kristen Anda, musuh tidak akan terlalu peduli dengan Anda. Tetapi begitu Anda mulai bertumbuh dan memiliki pengaruh bagi Tuhan, Anda juga akan menjadi bau busuk bagi musuh.
Kristen sedang masuk dalam pertempuran “kuasa-kuasa” (Efesus 6:12). Iblis tidak akan mengganggu Anda saat Anda hidup dalam dosa. Hanya ketika Anda mencoba untuk keluar. Anda akan mengalami saat-saat pengujian. Jadi persiapkan diri Anda untuk pertempuran. Dan ketahuilah bahwa ketika Anda melawan musuh, musuh melawan balik.
Ketika anda masuk dalam pertempuran kuasa-kuasa dan musuh menyerangmu, apakah anda menyerah, putus asa, ketakutan (menggigil) atau menghadapinya dengan iman, bersama TUHAN?
Tonny Mulia Hutabarat
9 Februari 2022