S A K S I M A T A — 2 Petrus 1:16-21

LD Tonny Mulia Hutabarat
Jumat 16 Februari 2024

S A K S I M A T A — 2 Petrus 1:16-21

… kami adalah saksi mata dari kebesaranNya … 2 Petrus 1:16-21

Petrus dan raslu-rasul lainnya adalah saksi mata dari keagungan-Nya (2 Petrus 1:16). Namun cerita yang dituliskan murid pertama ini malah dianggap cerita dongeng, mitos baru. Peristiwa Yesus menjadi manusia tidaklah normal, atau sulit dipercaya jika dilihat dari permukaannya. Orang-orang duniawi suka menggosok-gosok (membully) keganjilan ketika Kristen mempercayai Yesus.

Petrus membuat pengakuan tegas berulangulang dalam pelayanan penginjilanya bahwa Yesus adalah TUHAN yang diutus menjadi Juruselamat dunia. Yesus tidak datang kedunia untuk kebutuhan remeh temeh manusia tetapi IA mati untuk dosa.

Petrus, Yakobus, dan Yohanes berada di puncak gunung bersama Yesus pada hari itu untuk menyaksikan wajahnya bersinar dan pakaiannya bersinar terang bagaikan matahari. Tiga kawan serangkai ini menyatakan “peristiwa transfigurasi” bukan cerita dongeng, tetapi cerita yang melampakui akal ilmiah manusia. Mereka tidak sedang membangun cerita licik.

Ketakutan pada hari itu bagi tiga sekawan ini memang nyata, namun ketika Petrus menoleh ke belakang, dia dapat memasukkan semuanya ke dalam konteks suratnya. Dia sekarang tahu bahwa suara dari surga adalah Bapa Surgawi yang telah mengutus Yesus untuk melaksanakan misi terpenting dalam sejarah. Yesus mempersembahkan diriNya sebagai korban yang sempurna untuk dosa. Karena Yesus-lah, Petrus mengetahui bahwa ia mempunyai harapan yang pasti akan kehidupan kekal.

Natal, Theopani Kristus adalah penggenapan nubuatan. Sampai salib, kematian, kebangkitan, kenaikan dan kedatanganNya kedua kali adalah menggenapi nubuat2 terdahulu.

Mitos dan dongeng bukanlah hal yang kita miliki dalam sejarah karya penyelamatan TUHAN di dalam Yesus. Nubuatan dan penggenapan adalah apa yang bisa kita lihat dan saksikan benar-benar terjadi.

Seluruh surat Petrus ditulis untuk memberi semangat kepada orang-orang Kristen yang diejek karena percaya akan kedatangan Kristus. Guru-guru palsu adalah masalah besar. Adalah baik untuk mendengar dan membaca kesaksian mata Petrus yang ditulisnya ketika dia sendiri, dibawa oleh Roh Kudus untuk memberikan kepada kita kata-kata yang tertulis ini agar kita dapat percaya bahwa Yesus adalah Mesias, dan dengan percaya, kita dapat memiliki kehidupan kekal dalam namaNya.

Masa kini banyak orang yang memutarbalikkan Kitab Suci. Martin Luther, ketika menulis tentang ayat-ayat ini, berkata: “Roh Kudus sendirilah yang harus menjelaskan Kitab Suci. Kalau tidak, hal itu tidak boleh dijelaskan”. Dengan kata lain, kita harus membiarkan Kitab Suci menafsirkan Kitab Suci. Jika ada bagian yang kurang jelas bagi kita, carilah bagian lain yang menjelaskannya lebih lengkap.

Petrus menyebut Firman Tuhan sebagai pelita yang bersinar di tempat gelap. Sebagai saksi mata atas apa yang telah Yesus lakukan bagi semua orang, hiduplah sebagai pelita yang bersinar di tengah kegelapan masyarakat. Sebagai saksi mata, segarkanlah ingatan setiap hari tentang segala hal yang telah didengar dan dilihat dengan iman, pelajari berulang2 kebenaran Firman Tuhan. Setiap hari gunakanlah catatan saksi mata dalam Firman Tuhan untuk mengingatkan diri bahwa Yesus melakukan apa yang Dia lakukan untuk kita; DIA membawa keselamatan bagi kita, dan menjadikan kita seorang saksi mata.