Renungan PD 18 Desember 2021

Banyak Anggota Tetapi Satu Tubuh Kristus

Anggota tubuh kita terdiri dari berbagai macam organ tubuh. Masing-masing organ dalam tubuh memiliki fungsi yang saling berkaitan. Yang menjadi pusat yang mengendalikan seluruh proses organ tubuh dapat bekerja adalah otak yang terletak di kepala. Selain fungsi dikendalikan oleh apa yang ada di dalam kepala. Yakni otak dimana seluruh ide berasal. Masing-masing organ tersebut terikat menjadi satu dan tidak bisa digantikan masing-masing perannya. Ada sendi, otot dan daging yang mengikatnya menjadi satu yakni tubuh.

Kesatuan dalam tubuh Kristus diibaratkan seperti kesatuan tubuh jasmani manusia. Masing-masing anggota tubuh Kristus mewakili organ-organ dalam tubuh. Baik yang memiliki fungsi yang sederhana atau pun juga fungsi yang kompleks (1Kor.12:12 & Roma 12:4-5). Kesatuan tubuh Kristus ini mencakup seluruh orang percaya didunia. Dalam konteks perikop ini rasul Paulus menekankan kesatuan tubuh Kristus sebagai orang percaya, baik bangsa Yahudi maupun non Yahudi, baik budak maupun orang merdeka. Tuhan menempatkan orang-orang percaya yang memiliki karunia yang berbeda-beda dalam satu tubuh Kristus (1Kor.12:1-11).


Karunia-karunia yang berbeda diberikan oleh Roh Kudus (1.Kor.12:12). Demikian pula, pekerjaan Roh Kudus dalam baptisan Roh yang secara khusus menyatukan orang percaya.
Baptisan Roh Kudus tidak merujuk kepada baptisan Roh Kudus pada saat Pentakosta jaman para rasul. Sebaliknya, itu merujuk kepada tindakan Roh membaptis orang percaya ke dalam tubuh Kristus, yang menyatukan mereka ke dalam tubuh itu dan menjadikan mereka satu secara rohani dengan orang percaya lainnya. Ini suatu perubahan rohani.

Roh Kudus memberikan karunia-karunia yang berbeda sebagai anugerah Allah karena kelahiran baru. Karunia-karunia ini adalah buah dari pekerjaan dan pemberian Roh Kudus setelah kelahiran baru atau bertobat.
Tujuan Allah memberikan karunia-karunia yang berbeda adalah:


1) Menempatkan anggota tubuh Kristus sesuai dengan kehendak Allah (1Kor.12:18)

Ketika Allah memberikan karunia-karunia yang berbeda membuat individu tersebut unik peranannya dalam tubuh Kristus. Karunia-karunia itu akan menolong untuk menempatkan orang tersebut sesuai dengan karunia yang dia miliki. Biasanya dapat dilakukan dengan serangkain tes karunia sebelum orang tersebut ambil bagian dalam pelayanan. Sehingga pelayanan yang dia kerjakan akan lebih efektif.

2) Karunia tidak menjadi dasar untuk memberikan penghormatan yang berbeda (1Kor.12:22-24)

Dalam tubuh Kristus tiap orang memiliki kedudukan yang sama. Tiap karunia dapat dipakai Allah untuk membangun iman jemaat. Artinya fungsi tiap karunia adalah sama yakni dipakai sebagai sarana membangun kerohanian jemaat. Semua penting. Maka tiap-tiap orang tidak memiliki alasan untuk menyombongkan diri dengan karunia yang dimiliki. Karunia hanya akan berfungsi dengan baik ketika seluruh anggota tubuh Kristus memberikan perannya masing-masing dan saling membutuhkan satu dengan lainnya, tidak bisa berjalan sendiri -sendiri. Maka tidak boleh sombong.

Rasul Paulus juga mengingatkan jemaat agar kita menaruh perhatian pada orang-orang yang mungkin dipandang tidak penting dengan karunia yang dia miliki. Agar saudara seiman tersebut mengerti betapa pentingnya posisinya dalam pembangunan hidup orang percaya dengan karunia yang dia miliki. Sehingga sekalipun peranannya dalam tubuh Kristus mungkin “kecil”/ “sederhana” dapat membawa dampak yang besar dalam membangun jemaat.
Tujuan dari semua itu adalah agar

1) tidak ada perpecahan dalam jemaat
2) supaya anggota yang berbeda itu saling memperhatikan. Sehingga kita dapat saling ikut merasakan apa yang dirasakan oleh jemaat yang lain. Turut bersukacita jika ada yang mendapat kehormatan. Dan turut merasakan sakit jika ada yang menderita.

Dasarnya adalah karunia itu pemberian dari Allah dan ditetapkan oleh Allah: ada yang menjadi pengajar (rasul, nabi, pengajar), mengadakan mukjizat, karunia menyembuhkan, karunia melayani, memimpin, berbahasa roh, Membedakan bermacam roh, menafsirkan bahasa roh.

Rasul Paulus mendorong jemaat untuk mengetahui karunia khusus apa yang Allah berikan kepada kita agar kita dapat mengerti peran utama yang bisa kita ambil dalam pembangunan tubuh Kristus. (1Kor.12:31)
Seluruh fungsi anggota tubuh Kristus tidak berjalan menurut gerakannya sendiri tetapi ada yang mengendalikan di mana seluruh sistem kerja dalam tubuh Kristus di komando. Yakni oleh Allah, Tuhan Yesus sendiri sebagai kepala (Ef.5:23). Kemana arah yang akan dituju, tujuan apa yang mau dicapai dan bagaimana tubuh Kristus akan dibangun, semua arah dan tujuan harus selaras dengan tujuan Allah sebagai kepala dari jemaat. Maka perlu terus mendengarkan pimpinan Allah kemana jemaat yang dimiliki akan dibangun seperti apa.

Sehingga yang dapat kita lakukan dalam lingkup gereja kita adalah usahakan untuk mengetahui karunia apa yang Tuhan berikan kepada kita, pakailah hal itu untuk membangun jemaat, semua harus mengambil dan menjalankan perannya, harus memberikan kepercayaan kepada orang lain untuk ambil bagian, saling mendorong dan memperhatikan agar semua dapat menjalankan perannya sesuai karunia masing-masing. Tujuannya untuk menghindari perpecahan jemaat seperti yang terjadi di Korintus.

Renungan disampaikan oleh Sdri. Puji Purwaningsih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *