Renungan PD 13 November 2021

PERINGATAN DARI SEJARAH ISRAEL

1 Korintus 10: 1-13

Martin Luther pernah  mengatakan, “Kita tidak bisa mencegah burung terbang di atas kepala kita, tapi kita bisa mencegah burung membuat sarang di atas kepala kita.”

Ungkapan tersebut di atas selaras dengan peringatan Rasul Paulus kepada orang-orang percaya di Korintus berkaitan dengan pencobaan yang masih mungkin mereka alami. Ia memakai sejarah bangsa Israel untuk memberikan contoh kegagalan dalam menghadapi pencobaan supaya jemaat di Korintus tidak mengulangi kegagalan yang dialami nenek moyangnya tersebut. Pencobaan dan kegagalan itu antara lain: penyembahan berhala (ayat 7), percabulan (ayat 8), mencobai Tuhan (ayat 9) dan bersungut-sungut (ayat 10). Melalui peringatan ini Paulus ingin mengatakan bahwa sekalipun sudah percaya kepada Kristus, jemaat Korintus tidak bebas dari pencobaan. Hal yang dialami oleh bangsa Israel dahulu bisa saja terjadi dalam hidup kekristenan mereka saat itu.

Kegagalan bangsa Israel untuk taat kepada Firman Tuhan tersebut sangat ironis, sebab mereka mempunyai pengalaman dan hak istimewa sebagai bangsa pilihan. Rasul Paulus menjelaskan pada ayat 1 – 4 bahwa mereka dibimbing dan dilindungi di bawah awan, dibebaskan melintasi laut, dipimpin oleh pemimpin besar seperti Musa, dan mendapat asupan rohani yang sama. Tetapi situasi ‘emas’ itu tidak serta-merta membuat mereka otomatis beriman dengan sungguh-sungguh dan taat kepada Allah. Mereka jatuh bahkan ditolak Allah. Sayang sekali….

Saudara-saudaraku, peringatan Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus juga menjadi peringatan bagi kita di jaman ini. Sebagai orang percaya yang hidup dalam dunia yang berdosa ini, kita masih mungkin untuk dicobai dan jatuh dalam pencobaan. Tetapi ketika menghadapi pencobaan kita bisa melihat kepada fakta yang dikemukakan ayat 13. Untuk menang terhadap pencobaan ada bagian Allah dan ada hal yang harus dilakukan oleh orang percaya.

  1. Bagian Allah:
    – Membatasi besarnya pencobaan yakni tidak melebihi kekuatan manusia
    – Memberi jalan keluar sehingga orang percaya dapat menanggung
  2. Bagian orang percaya:
    – Berdoa dan berjaga-jaga (Matius 26:41)
    – Lari dari sumber pencobaan
    – Jika kita tidak bisa segera keluar dari pencobaan: bertanya kepada Tuhan apa yang harus dilakukan dan menanti pemberitahuan tentang jalan keluar dari pencobaan itu.

Saudara-saudaraku, mari disiplin dan waspada menjalani kehidupan kekristenan kita. Ingatlah bahwa si jahat seperti singa yang mengaum kelaparan mencari siapapun yang dapat dimangsanya. Seperti ujaran Martin Luther di awal tulisan, kita dapat mencegah burung membuat sarang di atas kepala kita, demikian kita dapat menjalani hidup kudus dalam kewaspadaan dan pergaulan karib kita dengan firman Tuhan setiap hari. Tuhan memberkati

Renungan disampaikan oleh Sdri. Margareta Budiwati

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *