Renungan Pagi 22 Desember 2020

YOHANES 21 : 15 – 19

15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”
16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”
17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: “Apakah engkau mengasihi Aku?” Dan ia berkata kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.
18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki.”
19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: “Ikutlah Aku.”

Salah satu peristiwa Tuhan Yesus menampakkan Diri setelah kebangkitan-Nya, terjadi di tepi Danau Galilea yaitu ketika para murid sedang melakukan pekerjaan lamanya sebagai penjala ikan. Dalam peristiwa tersebut terjadi percakapan di mana salah satunya Tuhan Yesus memberikan mandat kepada Petrus,”Gembalakanlah domba-domba-Ku”. Namun demikian sebelum diberikan mandat tersebut, Tuhan Yesus bertanya kepada Petrus sebanyak 3 kali, “Apakah engkau mengasihi Aku?” Dua kata yang dipakai yaitu Agapao sebanyak 2 kali dan Phileo 1 kali sebenarnya ingin menegaskan agar Petrus sungguh mengasihi Tuhan Yesus dengan segenap hidupnya dan mengingat kembali serta mendasari hidup pelayanannya dengan kasih yang benar kepada Tuhan.

Pengulangan pertanyaan yang digunakan oleh Tuhan Yesus sebenarnya bukan hanya bertujuan untuk mengingatkan Petrus pada kesalahannya karena telah menyangkal sebanyak 3 kali, namun lebih dari itu justru ingin menunjukkan kepada Petrus bahwa sebanyak apapun kesalahan yang pernah dibuat oleh Petrus, Tuhan Yesus tetap setia untuk mengampuni dan memulihkan hidup Petrus bahkan lebih dari itu, Petrus mengalami pengulangan panggilan untuk menggembalakan domba-domba milik Tuhan. Hal-hal yang tercakup dalam penggembalaan tentunya pertama-tama memberikan makanan rohani, baik kepada orang percaya secara umum, maupun juga kepada para petobat baru, selain itu juga melayankan pastoral kepada semua orang percaya yang di dalam hidup sehari-hari juga tidak luput dari pergumulan badai kehidupan yang menerpa dengan dahsyatnya.

Sebagaimana Petrus memiliki pengalaman pribadi dengan Tuhan Yesus, demikian juga tentunya dengan kita sebagai orang percaya. Kita punya pengalaman pribadi ketika menjadi anak Tuhan melalui kelahiran kembali oleh Roh Kudus, dan juga pengalaman panggilan kita untuk melayani Tuhan. Seluruh pengalaman itu senantiasa mengingatkan kita akan cinta kasih Tuhan kepada kita dan juga kasih mula-mula kita kepada Tuhan sehingga kobaran cinta kasih itu senantiasa dapat kita jaga karena kasih adalah dasar yang sangat penting bagi kokohnya sebuah kehidupan pelayanan yang setia. Terutama di saat kita sedang mengalami kejatuhan dan ketika kita mulai tidak setia, larilah kepada Tuhan yang senantiasa mengasihi kita, agar dapat mengalami pemulihan yang sejati dari-Nya. Sehingga kita setelah dipulihkan dapat kembali menjalankan kehidupan yang saling menggembalakan satu dengan lainnya sebagai saudara seiman dan semakin teguh serta siap dalam menghadapi berbagai macam tantangan yang datang menghadang hidup kita. Amin.

Ev. Franky Oktavianus Nugroho
22 Desember 2020

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *