Renungan 25 Februari 2021

1 KORINTUS 12 : 3 – 8

3  Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: “Terkutuklah Yesus!” dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: “Yesus adalah Tuhan,” selain oleh Roh Kudus.

4  Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh.

5  Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan.

6  Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang.

7  Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.

8  Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan.

Sebagai orang Kristen yang peduli dengan keberadaan Gereja Tuhan di dunia ini, mungkin kita pernah berandai-andai; seandainya gereja itu seperti ini, seperti itu, pasti akan lebih baik.  Di sisi lain kita juga menyadari bahwa tidak ada gereja yang sempurna di dunia ini, yang ada adalah gereja yang memiliki kelebihan di satu sisi dan juga kelemahan di sisi yang lain.  Namun demikian tentunya kesadaran ini bukannya membuat kita menjadi tidak berpengharapan namun justru akan memperteguh kita untuk dapat mengambil bagian dalam Kerajaan Allah dalam hal ini Gereja, agar kehidupan bergereja kita dapat mencapai suatu kondisi gereja yang Tuhan idamkan.  Gereja seperti apakah yang Tuhan idamkan?  Tentunya adalah gereja yang di dalamnya Tuhan turut bekerja, keberadaan kita hanyalah sebagai alat yang memiliki ketundukan penuh di tangan Sang Pekerja.

Kriteria mendasar sebuah gereja tentu adalah bahwa gereja tersebut didirikan oleh Allah sendiri.  Allah telah menetapkan Tuhan Yesus Kristus sebagai Landasan satu-satunya, sehingga yang disebut sebagai gereja adalah orang-orangnya yaitu orang-orang yang percaya bahwa Yesus Kristus adalah satu-satu Tuhan dan Juruselamat kita.  Hal ini bukan merupakan karya manusia tetapi Allah sendiri yang berkarya sebagaimana dalam ayat 3 bagian akhir bahwa tidak ada seorang pun yang dapat mengaku :”Yesus adalah Tuhan”, selain oleh Roh Kudus.  Sehingga sungguh nyata bahwa Gereja bukanlah hasil karya manusia melainkan sungguh-sungguh Allah sendiri yang mengerjakannya.

Sebagai gereja, kita bukanlah penonton pasif yang menikmati pekerjaan Allah, namun kita juga dijadikan alat di tangan-Nya agar melalui kita, karya Allah dapat menjadi semakin nyata, baik bagi orang yang belum percaya, terutama di antara sesama orang percaya, sebab kita yang dipersatukan sebagai Tubuh Kristus ini harus saling menopang dan melayani agar bersama bertumbuh di dalam Tuhan.  Karya Allah sungguh nyata di dalam persatuan kita sebagai Tubuh Kristus, terbukti bahwa Allah tidak meninggalkan kita namun justru memperlengkapi kita dengan karunia-karunia Roh Kudus.  Karunia Roh adalah segenap perlengkapan yang diberikan kepada tiap orang percaya secara unik, sebagai wujud belas kasihan Tuhan kepada kita, agar sebagai sesama saudara seiman dapat menggunakan karunia Roh tersebut untuk saling membangun.

Mengenai karunia-karunia Roh, rasul Paulus menegaskan bahwa dia tidak mau kalau Jemaat Korintus sampai tidak mengetahuinya.  Kalimat ini menunjukkan tingkat kepentingan dan kemendesakannya, sebab beredar ajaran-ajaran menyimpang yang justru mementingkan suatu wujud karunia yang sebenarnya kurang penting dibandingkan dengan yang lebih penting atau utama (bukan berarti ada karunia yang tidak penting, semua penting, namun ada yang lebih diprioritaskan guna kepentingan bersama di dalam sebuah Jemaat).  Pertanyaan untuk kita renungkan adalah apakah kita sudah mengetahui, minimal mencari tahu karunia apakah yang telah Tuhan berikan kepada kita?  Ketika kita sudah menemukannya, hal itu tidak bisa kita simpan sebagai pengetahuan belaka.  Kita harus menggunakan setiap karunia Roh yang kita terima agar memberikan suatu kemajuan yang nyata bagi Gereja Tuhan sesuai dengan tempat kita masing-masing berjemaat dan agar sebagai sesama umat percaya dapat menikmati pertumbuhan rohani yang Tuhan kerjakan dalam hidup kita.  Amin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *