Renungan 16 April 2021

Ironi Penghianatan Iman Bani Dan

Hakim 18: 7-31

Kota Lais sangat aman, kaya namun tertutup. Demikian laporan 5 mata-mata (ay 7). Kemudian bani Dan mempersiapkan 600 pasukan merebut kota Lais (ay 11). Sebelum kota Lais dikuasai pasukan Bani Dan mampir di rumah kuil Mikha untuk memperoleh “petunjuk” dari patung pahatannya.

Mereka merampok kuil Mikha, mengambil patung, terafim dan baju efod (benda2 sakti/ keramat) (ay 13-18). Kerakusan menguasai bani Dan. Penduduk yang di sekitar kuil Mikha tidak berani menghadapi bani Dan yang mengancam akan mebunuh mereka semua (ay 19-25) bila mengambil kembali patung sembahannya. Dua suku ini saling memperebutkan hal yang tidak penting (barang2 terkutuk (barang2 Iblisi).

Bani Dan menaklukkan kota Lais (ay 27) dengan mudah (mungkin karena dibantu oleh kesaktian benda keramat dari kuil Mikha). Mereka mengubah nama kota itu dengan kota Dan (ay 26-29). Di pusat kota Dan ditegakkan patung berhala milik Mikha dan mengangkat paksa cucu Musa sebagai imam (ay 30-31). Penghianatan iman di luar batas normal. Mereka membuat agama baru yaitu mencampurkan penyembahan berhala (mungkin Baal baru) dengan religi Israel. “Berhala patungan pahatan” di tempatkan dengan satu di “bait-elohim” di Silo. Perbuatan yang sangat mendukakan (menyedihkan) “hati” Tuhan.

Kejahatan “rohani” Bani Dan:

  1. meminta petunjuk (berkat) pada berhala Baal milik Mikha untuk menyerang Lais
  2. merampok benda2 berhala milik Mikha
  3. membangun kota dengan spirit penyembahan berhala (roh2 jahat). Dengan kata lain melegalkan penyembahan satanic
  4. mencampurkan iman Israel dengan Baal

Penghakiman singkat dari editor Hakim menyatakan bahwa karena suku Dan sangat jahat di mata Tuhan, dikemudian hari mereka semua ditaklukkan oleh penjajah baru (dari Utara) dan kemudian diangkut (ditawan) untuk diperbudak. Penghianatan iman berbuah pembuangan di masa depan mereka (ay 30).

Penghianatan iman akan mengalami “pembuangan” dari hadirat Tuhan. Konversi iman ke arah penyembahan setan2 (atau agama baru) akan dicampakkan dari lingkaran “berkat2 keselamatan” ke lubang segala kutuk nestapa. (bdk. John 15:6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.)

Bani Dan sukses memperoleh tanah pusaka (duniawi) tetapi gagal memperoleh tanah air sorgawi. Mestinya dapat menikmati warisan bumi dan warisan sorga dengan setia mempertahankan iman.

Pertahankan imanmu … jangan beralih pada setan2 (penyembahan berhala).

Ev. Tonny Mulia Hutabarat
16 April 2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *