Renungan 14 Januari 2021

1 YOHANES 5 : 6 – 12

6  Inilah Dia yang telah datang dengan air dan darah, yaitu Yesus Kristus, bukan saja dengan air, tetapi dengan air dan dengan darah. Dan Rohlah yang memberi kesaksian, karena Roh adalah kebenaran.

7  Sebab ada tiga yang memberi kesaksian (di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.

8  Dan ada tiga yang memberi kesaksian di bumi): Roh dan air dan darah dan ketiganya adalah satu.

9  Kita menerima kesaksian manusia, tetapi kesaksian Allah lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya.

10  Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Dia menjadi pendusta, karena ia tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya.

11  Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya.

12  Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki hidup.

Doktrin Allah Tritunggal merupakan doktrin yang sangat mendasar di dalam iman Kristen, terlepas dari kita ingin atau menghindar untuk membicarakannya tidak mengubah kenyataan bahwa hal ini merupakan salah satu hal paling penting untuk dipahami oleh setiap orang yang mengaku sebagai orang Kristen.  Alasannya adalah karena memang Allah kita itu Allah Tritunggal dan setiap karya-Nya yang kita alami dalam hidup kita mulai dari penciptaan, keselamatan kita, berkat hidup sehari-hari dan tujuan kita diciptakan yaitu segambar serupa Allah menjadikan kita harus mengalami pengalaman bersama dengan Allah Tritunggal.  Pengalaman bersama Allah Tritunggal harus dimulai dari pengalaman dengan Kristus, tanpa Kristus kita tidak mungkin datang kepada Allah, apalagi mengenal-Nya untuk mengalami Allah Tritunggal itu sendiri.

Pengalaman bersama dengan Allah Tritunggal dimulai dari pengalaman yang plural bersama-Nya; pengalaman dilahirkan kembali oleh Roh Kudus, menjadikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya, menjadikan Bapa sebagai bapanya, sehingga ketika semakin mengenal bahwa Bapa, Putra dan Roh Kudus adalah Allah dalam arti sepenuh-penuhnya, kita semakin dimampukan untuk memahami keberadaan Allah Tritunggal tanpa dibingungkan dengan tuntutan dunia yang memaksakan konsep tiga atau satu.  Tanpa pemahaman yang benar tentang Allah Tritunggal, dapat mengakibatkan jatuh dalam politeisme (menyembah 3 allah) ataupun terjebak untuk menurunkan derajad kemuliaan Tuhan Yesus dan Roh Kudus yang sebenarnya memang sungguh-sungguh Allah.

Namun demikian tujuan kita belajar tentang Allah Tritunggal hendaknya jangan hanya untuk menambah pengetahuan, melainkan agar dapat memiliki pengalaman bersama dengan Allah Tritunggal itu sendiri.  Diawali dengan mengalami keselamatan melalui Tuhan Yesus Kristus, dilanjutkan dengan mengejar pengenalan yang benar terlebih di tengah zaman seperti sekarang ini di mana banyak penyesatan terjadi termasuk serangan terhadap doktrin Tritunggal baik dari pihak luar maupun dari orang-orang yang mengaku sebagai Kristen padahal bukan (bidat).  Setelah itu kita harus memiliki penyembahan yang benar kepada Allah Tritunggal dalam kehidupan kita sehari-hari secara nyata dengan memiliki pola hidup yang menjadikan kasih Allah Tritunggal sebagai bagian hidup sehari-hari kita.  Amin.

Ev. Franky Oktavianus Nugroho
14 Januari 2021

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *