Minggu, 27 September 2020 – Ev. Tonny Mulia Hutabarat
Pengusaha Besar (Pemilik Kebun Anggur) adalah Bapa Sorgawi yang memiliki visi misi yang besar terhadap ranting (orang percaya) agar berbuah banyak, tersirat dalam ayat 2, 5, 16 dan 17. Tuan Besar menginginkan buah banyak yang terukur, ternilai, terlihat dan terasa, yaitu:
- Buah karakter ilahi, tersirat dalam ayat 12, 13 dan 17 yaitu hidup dalam buah kasih. Bukan buah kebencian dan jahat.
- Buah ketaatan, tersirat dalam ayat 14, yaitu sebagai sahabat Yesus melakukan perintah-perintah- Nya. Bukan buah pemberontakan.
- Buah kedewasaan rohani tersirat dalam ayat 17-25, dimana anak-anak Tuhan tidak mudah hidup dalam dunia yang penuh pengucilan bahkan penindasan kepada orang percaya dituntut mental kelemahlembutan dalam menghadapi kekerasan dari pihak penindas. Bukan buah kekanakan.
- Buah kesaksian Injil tersirat dalam ayat 27, dengan penyertaan Yesus, anak-anak Tuhan berbuah dalam penginjilan. Bukan buah “pergunjingan”.
Bagaimana supaya berbuah banyak? antara lain:
- Tindakan pembersihan dan pemotongan oleh Firman Tuhan, tersirat dalam ayat 2. Jamur, benalu, bakteri bisa menempel atau menumpang pada ranting sehingga perlu dipotong dan dibersihkan. Demikian juga dalam kehidupan Kristen bisa saja menempel “kedagingan”, “formalitas legalistik agama” tanpa percaya kepada Tuhan Yesus, dan segala bentuk dosa dan pengaruhnya. Maka hidup Kristen harus dibersihkan/dipotong oleh kuasa firman Tuhan. Ia senantiasa “berhadap-hadapan” dengan Firman Tuhan agar ia dikoreksi, ditegur, diajar dan disucikan sehingga melimpah buah kehidupannya.
- Tindakan tinggal di dalam DIA, tersirat dalam ayat 4 (3x), ayat 5, ayat 6, ayat 7 (2x). Orang percaya mesti berjuang melekat, menempel pada Yesus dan keharusan memiliki hubungan permanen. Ranting harus memiliki tindakan kesetiaan yang radikal bersekutu dengan Yesus. Dari “batang” ranting akan memperoleh sumber makanan untuk berbuah banyak. Ada dua konsekuensi pengingkaran hubungan di luar (putus) Yesus, yaitu:
- ia tidak dapat berbuat alias mandul, tidak produktif.
- mati dan dibakar. Kehabisan masa depan untuk melakukan produksi. Generasinya terputus di hadapan Tuhan. Peringatan keras dari firman Tuhan, bila ranting putus dari batang ada ketidakmungkinan hidup, walau tampaknya “bergerak” sesungguhnya “mayat” hidup.
- Tindakan meminta, tersirat dalam ayat 7. Ranting yang sedang dan terus berbuah menghadapi dunia yang sulit dan keras maka harus ada kebergantungan mutlak. Ia harus terus menerus melakukan suatu tindakan meminta kepada BAPA sehingga ia terus menerus menerima buah yang sesuai dengan kehendak Bapa. Ia tidak berbuah dengan kemauannya sendiri. Buah yang dihasilkannya harus sesuai dengan yang ditetapkan-Nya (tersirat dalam ayat 16-17).
Tujuan Pengusaha Mahabesar (Tuhan) adalah murid berbuah banyak (tidak sedikit), jelas tersirat dalam ayat 8. Predikat, status, pangkat, jabatan dan pelantikan murid oleh Bapa setelah mereka berbuah banyak (bukan berdaun lebat). Status murid yang berbuah adalah untuk mempermuliakan BAPA bukan untuk kehormatan murid. Seorang murid harus mampu menyelaraskan harapannya dengan harapan Pengusaha Besar yaitu berbuah banyak. Salam mengenal dan melaksanakan visi dan misi berbuah