LD Tonny Mulia Hutabarat
Radikal Mengikut Yesus Matius 8:18-22
Tetapi Yesus berkata kepadanya: “IKUTLAH AKU dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.” (Mat 8:22 ITB)
Aspek mengikuti Yesus:
I. Membutuhkan pengorbanan yang tidak biasa (8: 18-20)
Seorang ahli Taurat akan menjadi guru hukum, berpengetahuan luas. Pria tampak bersemangat. Dia ingin menjadi murid Yesus. Tetapi Yesus sepertinya ingin membujuknya untuk tidak mengikutiNya.
Yesus berkata rubah bisa tidur di sarang, burung bisa tidur di sarang, tapi DIA tidak mempunyai fasilitas meletakkan kepalaNya. Tampaknya si pria tersebut menginginkan falititas akomodasi logistik super elite. Yesus berkata bahwa mengikutiNya perlu pengorbanan yang tidak biasa dan besar kemungkinan tidak nyaman. Hidup sebagai murid Yesus bukanlah kehidupan yang mewah dan nyaman. Mengikuti Yesus memerlukan komitmen radikal, dan pengorbanan radikal.
Motivasi si ahli Taurat mengikut Yesus hanyalah melihat mukjizat kesembuhan selanjutNya. Hanya itu yang membuatnya gembira. Ia tidak siap menghadapi kesulitan.
II. Membutuhkan standar yang tidak biasa (8: 21-22)
Keluarga penting bagi kita. Namun, di sini Yesus mengatakan kepada pengikut-Nya bahwa lebih penting mengikuti DIA daripada menguburkan ayahnya. Ini tentu merupakan standar yang tidak lazim.
Asumsi (1) ayah pria tersebut telah meninggal dunia dan dia perlu menguburkan ayahnya secara harfiah. Asumsi (2) Pria tersebut harus menyelesaikan proses penguburan ayahnya. Tradisi di Israel kuno, keluarga akan menguburkan orang yang mereka cintai dan kemudian kembali satu tahun kemudian dan mengumpulkan tulang-tulang orang yang mereka cintai. Mereka kemudian memasukkan tulang-tulang itu ke dalam kotak yang disebut osuarium. Kotak tersebut kemudian akan disimpan di gua atau makam bersama dari keluarga tersebut. Jadi, pria tersebut mengatakan bahwa dia perlu menunggu cukup lama untuk menyelesaikan proses pemakaman ayahnya. Asumsi (3) bahwa ayah laki-laki tersebut belum meninggal, namun lanjut usia. Dalam pandangan ini, laki-laki tersebut pada dasarnya berkata, “Saya harus menjaga ayah saya di masa tuanya. Beri aku waktu sampai ayahku meninggal sebelum aku mengikutiMu.” Tidak masalah memilih asmumsi 1-3 maknanya sama. Yesus berkata, “Ikutlah Aku, dan biarkan orang mati menguburkan orang mati mereka.”
Ketika kita mengikuti Yesus, kita mengikuti DIA yang memiliki kehidupan. Dunia ini penuh dengan orang-orang yang mati secara rohani, dan banyak sekali kematian jasmani, jadi kita harus mencari kehidupan. Yesus berkata, “Aku datang agar kamu mempunyai hidup dan memperolehnya secara berkelimpahan!”. Yesus berkata: “Akulah jalan, kebenaran, dan hidup.” Yesus berkata kepada pria dan kita, “Ikutlah Aku.”.
Tidak masalah jika pria tersebut harus melewatkan pemakamannya, atau menunda penyelesaian pemakaman keluarganya, atau tidak bisa merawat ayahnya yang sudah lanjut usia, mengikuti Yesus lebih penting dari semuanya. Demikian inti ayat 21 dan 22.
Keluarga, kekayaan, ketenaran, fantasi, ketabahan, dan vitamin tidak dapat memberi kehidupan. Tidak ada yang bisa menggantikan Yesus. Yesus memberi pria itu kesempatan untuk membuat keputusan penting dalam hidupnya.
Gereja harus mengikuti Yesus dengan tulus dan setia. Lebih penting orang tua, anak-anak kita, kesehatan kita, keuangan kita, popularitas kita, umur panjang kita, warisan kita, ketenaran kita, filantropi kita, pekerjaan kita, permainan kita, kesukaan kita, dan prioritas kita. Jangan biarkan apa pun menghalangi untuk mengikuti Yesus.
Yesus membutuhkan pengabdian yang total dan radikal. DIA tidak ingin menempati posisi kedua dalam hidup kita. Intinya untuk mengikuti Yesus, DIA harus menjadi nomor satu. Yesus peringkat pertama dalam hidup.