LD Tonny Mulia Hutabarat
Senin, 16 September 2024
Perkataan Yang Menyenangkan Roh Kudus … Efesus 4:29-30
Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia. Dan janganlah kamu mendukakan Roh Kudus Allah, yang telah memeteraikan kamu menjelang hari penyelamatan (Eph 4:29-30 ITB)
- Perintah Negatif: Jangan Bicara Kotor (Efesus 4:29a)
Kata “kotor” (Yunnani: “sapros) adalah segala sesuatu yang tidak memuliakan Tuhan. Sapros bisa diartikan buruk, rusak, tidak sehat, busuk, curang. KJV menerjemahkan “corrupt”. Kata sapros digunakan dalam Matius 13:48 untuk ikan yang busuk. Bau ikan busuk sangat kuat/tajam.
Bahasa kasar disebut bahasa kotor karena suatu alasan. Bahasa itu membuat udara menjadi bau. Bahasa itu mencemari lingkungan. Bau busuk merusak seluruh suasana. Bila kita membiarkan kata-kata kotor dan umpatan keluar dari bibir kita mengeluarkan bau yang lebih buruk daripada bau mulut, karena bau mulut tidak enak di telinga dan pikiran.
Alkitab memberi tahu kita bahwa doa-doa kita bagaikan kemenyan yang harum bagi Tuhan (Wahyu 5:8), tetapi ketika kita menggunakan mulut kita dengan buruk, mulut kita menjadi kotor. Bahasa yang kotor, ucapan yang rusak, tampaknay akan merusak “suasana” sorga terutama hati Roh Kudus.
Kata-kata “sapros” seperti menjatuhkan, menghancurkan, kasar, gossip, menyebarkan fitnah, mengumpat dll sejenisnya. Kata Paulus “jangan” keluarkan dari mulut.
- Perintah Positif: Katakanlah apa yang baik untuk membangun (Efesus 4:29b)
Kata “membangun” dalam Yunani adalah “agathos” artinya kebaikan. Kata “agathos” dipakai dalam Injil, ketika Yesus berbicara kepada pemimpin muda yang kaya raya, dimana Yesus berkata yang baik hanya TUHAN. Jadi kita harus berbicara hanya bertujuan kepada Tuhan Yang Maha Baik.
Firman Tuhan di Efesus 4:29 memberi kita alasan tidak boleh berbicara busuk, tetapi yang baik untuk membangun. Dalm konteks kitab Efesus kata “membangun” adalah istilah konstruksi untuk membangun sebuah bangunan, memperkuat tembok, dan membentengi sebuah struktur. Paulus mengatakan di sini bahwa kata-kata yang kita ucapkan harus saling menguatkan, membentengi, membangun, dan menyemangati. Kata-kata negatif menghancurkan. Kata-kata baik membangun seperti mengajar, pelatihan, memberi pujian, menyampaikan hal yang positif. Berbicara baik sangat perlu . Membangun bukanlah pilihan. Kata “membangun” adalah suatu keharusan. Karena akan memberikan kasih karunia kepada mereka yang mendengarkannya.
- Motivasi: Berbicara Jahat Mendukakan Roh Kudus (Efesus 4:30)
Orang percaya (Kristen) sudah dimeteraikan oleh-Nya untuk hari penebusan. Kita sudah dimeteraikan oleh Roh Kudus sebagai jaminan warisan kita di surga. Dalam proses pengudusan. Roh Kudus lakukan secara otomatis, tetapi sebagian besar pengaruh-Nya tidak dapat ditolak. Ketika Roh Kudus mencoba untuk menyelesaikan sesuatu dalam hidup kita, kita dapat tunduk (taat) pada pengaruh Roh Kudus dapat memberontak terhadapNya.
Jika kita tidak membiarkan Roh Kudus menuntun kita, maka kita akan dituntun oleh kedagingan kita, dan akan terus hidup dalam dosa. Jika kita melakukan ini, kita menolak Roh Kudus, yang mendukakan-Nya. Itu membuat-Nya sedih. Itu seperti tamparan di wajah-Nya. (Jangan berselingkuh dengan “manusia lama” sebab kita sudah dinikahkan dengan DIA). Paulus hanya memberi tahu kita di Efesus 4:30 bahwa ucapan yang kotor mendukakan atau menyedihkan Roh Kudus. Tentu saja, kita dapat dengan aman mengatakan bahwa dosa apa pun dalam kehidupan orang percaya mendukakan Roh Kudus, tetapi Paulus secara khusus berbicara tentang dosa mulut. Mendukakan Roh Kudus berarti membuat Roh Kudus sedih karena kita telah memilih untuk berbuat dosa daripada menaati pengaruh-Nya dalam hidup kita.
Jadi jangan biarkan perkataanmu didorong dan diilhami oleh neraka, kata Yakobus. Sebaliknya, biarkan perkataanmu didorong dan diilhami oleh Roh Kudus.