Perancang Kejahatan

LD Tonny Mulia Hutabarat
Selasa, 7 November 2023

Perancang Kejahatan

Siapa selalu merencanakan kejahatan akan disebut penipu. Memikirkan kebodohan mendatangkan dosa, dan si pencemooh adalah kekejian bagi manusia — (Pro 24:8-9 ITB)

Ada kebodohan yang membuat manusia merencanakan kejahatan. Istilah “rencana” berarti memikirkan, mempertimbangkan segala sesuatunya secara mendalam sebelum melakukannya. Pikiran orang jahat tertuju pada kejahatannya dan melakukannya. Ia akan candu (drug) jahat, menikmatinya sampai taraf kualitas dan kuantitas tertinggi. Ia mabuk kejahatan. Ia menggemari yang jahat seperti “opium”. Kebergantungan dengan kejahatan (penipuan dan pencemooh). Dalil hidupnya hanya untuk yang jahat

Apa arti “merencanakan kejahatan” [perencana]?”. Istilah dalam bahasa Ibrani adalah ”hasav ra’a’ dalam bentuk kata kerja “piel” partisiv. Jadi secara harafiah diterjemahkan adalah Penguasan Kejahatan atau Tuan Kejahatan. Penguasa ini memiliki kemampuan mengatur, merencanakan serta mewujudkan kejahatan real dan ekstrem sehingga menimbulkan kesengsaraan. Namun bagi penguasa kejahatan, tindakan dan akibat kejahatannya adalah suatu lelucon. Kelompok “hasav” tidak berperikemanusiaan dan tidak bertuhan.

Pada ayat 9, kata “memikirkan (merancang) kejahatan” dalam bahasa Ibrani dipakai kata “zamat iwellet” adalah dosa. Tidak ada niat baik di dalam istilah kata ini. Konotasi kata “zamat ellet” dipakai untuk menggambarkan dosa seksual seperti prostitusi, perzinahan, pemerkosaan, dan inses. Dan semua jenis perbuatan ini adalah dosa besar.

Penulis Amsal menambahkan pada baris kedua puisinya bahwa perancang kejahatan adalah “pencemooh”. Konotasi pencemooh dalam Kitab PL adalah penghina, pembenci firman Tuhan. Faktanya – pencemooh tidak bertuhan sehingga Tuhan mengatakan bahwa dia adalah “kekejian bagi manusia”. Makna kekejian bagi bagi manusia artinya dia si penjahat memiliki nilai titik terendah kemanusiaan. Apakah yang paling menjijikkan dan keji pada manusia yaitu “muntah” yang keluar dari mulut manusia dan binatang, kemudian adalah “kotoran” yang keluar dari anus manusia atau binatang. Perancang kejahatan adalah “kotoran manusia”.

Amsal 24:8-9 adalah peringatan untuk meninggalkan dosa sekecil apa pun. Kita menolak kejahatan sebab tidak ingin mengecewakan atau mencemarkan diri sendiri terutama Tuhan dengan cara apa pun.