Peranan Roh Kudus

LD Tonny Mulia Hutabarat
Jumat 17 Mei 2024

Peranan Roh Kudus … Yohanes 16:12-16

Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. (Joh 16:13 ITB)

Peranan Ro Kudus dalam diri orang-orang yang percaya adalah menuntun kepada seluruh kebenaran. Dalam perikop 16:12-15,16 hanya ada waktu yang singkat namun masih banyak pesan yang harus disampaikan sebelum Yesus naik ke sorga (16:12).

Roh Kudus disebut “ho paraklētos” yaitu Penghibur (16:7) atau Pembela. Namun ada perubahan sebutan yaitu “ROH KEBENARAN” di 16:13. Penyebutan gelar untuk Roh Kudus yang berbeda memiliki tujuan. Di tengah penganiayaan dari dunia, murid-murid membutuhkan seorang Pembela (16:4b-11). Pada saat hanya ada sedikit waktu tetapi masih banyak pesan yang perlu disampaikan, kehadiran Roh Kebenaran sangat dibutuhkan.

Roh Kudus akan memimpin murid-murid ke dalam seluruh kebenaran (ayat 13). Makna “ke dalam seluruh kebenaran” adalah dikenakan pada Anak Domba yang akan menuntun ke mata air kehidupan (Why 7:17). Semua kebenaran yang akan diajarkan oleh Roh Kudus berkaitan dengan Kristus. Fokus kebenaran tetaplah Kristus.

Istilah “jalan” terkait dengan “kebenaran” (Roh Kebenaran akan memimpin jalan kita) terhubung pada pada perkataan Kristus di Yohanes 16:4 “Akulah jalan itu dan kebenaran itu dan kehidupan itu”).

Frasa “kebenaran” menyiratkan bahwa Kristus sedang membicarakan sebuah kebenaran yang sudah diketahui oleh murid-murid-Nya. Ini bukan tentang hal-hal yang benar-benar baru bagi murid-murid.

Pada 14:26 bahwa segala sesuatu yang akan diajarkan oleh Roh Kudus tidak terpisahkan dari semua yang diajarkan oleh Tuhan Yesus – Keterangan yang sama muncul di 16:13. Puncak dari wahyu adalah Kristus, bukan Roh Kudus. Kristus adalah Firman (1:1). Siapa yang melihat Kristus telah melihat Bapa (14:9, bdk Ibr 1:1-4). Jadi, walaupun Roh Kudus datang lebih kemudian daripada Yesus, tetapi Yesus tetap sebagai wahyu tertinggi.

Frasa memimpin/membimbing ke dalam kebenaran dalam Perjanjian Lama juga berhubungan dengan kebenaran yang sudah ada. Pemazmur berdoa agar TUHAN membawa dia pada kehendak-Nya atau kebenaran-kebenaran-Nya. (Mzm 25:4-5; 43:3; 86:11; 143:10). Pemazmur tidak sedang menantikan wahyu baru yang belum pernah dia dengar. Pemazmur hanya berharap agar ia dituntun pada kebenaran ilahi yang ada.

Roh Kebenaran hanya mengatakan apa yang didengar-Nya dari Yesus. Sebagaimana Yesus hanya mengatakan dan melakukan apa yang Ia dengar dari Bapa-Nya demikian pula Roh Kudus hanya menyampaikan apa yang Ia dengar Yesus. Ada kesatuan di dalam diri Tritunggal.

Roh Kebenaran menyatakan hal-hal yang akan terjadi (16:13b), merujuk pada penganiayaan dan kesaksian murid-murid (15:26-27; 16:1-11). “Hal-hal yang akan datang” berhubungan dengan persepsi terhadap maksud kebenaran dan aplikasinya bagi situasi murid-murid sesudah pencurahan Roh Kudus di Hari Pentakosta.

Roh Kebenaran memuliakan Kristus (16:14-15). Sebagaimana Anak memuliakan Bapa melalui pelayanan-Nya di dunia (7:18; 17:4), demikian pula Roh Kebenaran akan memuliakan Kristus melalui pekerjaan-Nya (16:14). Karya Roh Kudus yang memuliakan Kristus merupakan realisasi dari keinginan Bapa bahwa penghormatan harus diberikan pada Bapa dan Anak (5:23). Bagian ini menyatakan kontinuitas dan intimasi antara Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Roh Kudus akan akan terus bekerja sampai mengerti kebenaran dan mengaplikasikan secara benar dalam hidup.

Ajaran Yesus sudah dituliskan dalam Alkitab (20:30-31; 21:24-25). Roh Kebenaran akan menggenapi janjiNya dengan jalan mengingatkan tentang isi Alkitab. Ia memberikan persepsi sehingga mampu mengerti Alkitab dan mengaplikasikannya secara spesifik sesuai situasi. Roh Kudus akan mendekatkan orang percaya kepada kebenaran Kristus.