Penaklukan 1/2 & Kesetiaan Tuhan (Hakim 1: 1 – 36)

Maka majulah suku Yehuda, lalu TUHAN menyerahkan orang Kanaan dan orang Feris ke dalam tangan mereka (Jdg 1:4) tetapi mereka tidak dapat menghalau penduduk yang di lembah (Jdg 1:19)

Tuhan mengubah strategi kepemimpinan tunggal/pribadi kepada suku-suku (banyak orang). Yosua tidak mendelagasikan tongkat komando kepada satu pribadi, sebagaimana Musa mengangkat Yosua menggantikannya. Ia memberikan tanggungjawab kepemimpinan kepada suku suku Israel. Dari kepemimpinan tunggal kepada share group kepemimpinan.

Mengapa ada perubahan? Perjalanan padang gurun selama 40 tahun, hampir/nyaris tidak ada perang penaklukkan. Musa lebih banyak mengajarkan dan menuliskan hukum-hukum Tuhan, prinsip ibadah, instruksi kemanusian, perintah hidup kudus dll. Sedang Yosua lebih banyak berperang menaklukkan daerah2 Kanaan sampai di usia tua.

Suku Yehuda berhasil menduduki daerah orang Feris di Bezek (ay 4-7). Kemenangan ini adalah karena penyertaan Tuhan (ay 4). Kebersamaan suku Yehuda dapat menaklukkan 10.000 orang. Tuhan melakukan pembalasan atas kejahatan orang Bezek dan termasuk raja Bezek yang lalim (ay 7). Tujuan penaklukan Kanaan adalah untuk melenyapkan pelaku-pelaku kejahatan yang tidak berperi kemanusiaan (biadab). Tuhan meminta Yehuda memerangi kejahatan bangsa Kanaan (1:1). Perang suci digagas oleh Tuhan untuk memberangus segala bentuk penyembahan berhala. Ia ingin seluruh makhluk yang diciptakanNya hanya menyembah DIA.

Tujuan penaklukan tanaah Kanaan adalah karena janji Tuhan kepada bapa-bapa leluhur. PerjanjianNya adalah perjanjian sumpah yang terikat pada kesetianNya. Tuhan mengingat janjiNya. Janji pemberian tanah perjanjian. Untuk memperoleh janjiNya ada upaya yang keras, yaitu memerangi kejahatan penduduk Kanaan. Perang digenderang oleh Tuhan melalui tangan suku-suku Israel.

Orang-orang Yehuda “membersihkan” Yerusalem (ay 8), Tanah Negeb (ay 9), Hebron, Sesai, Ahiman, Talmai (ay 10), Debir (ay 11), orang Zefat {kota Horma} (ay 17), Gaza, Ekron dan Askelon (ay 18). Kaleb dengan iming-iming hadiah dengan memberikan anak perempuannya, untuk merebut Kiryat-Sefer (ay 12-13). Keturunan Hobab, ipar Musa menduduki Arad (ay 16).

Keturunan Yusuf dengan taktik menyamar berhasil menyerang dan mengusir orang Betel dengan penyertaan Tuhan (ay 22-26) namun tidak berhasil menyerang tuntas orang Amori hanya dijadikan budak (ay 35)

Yehuda tidak berhasil menaklukan seluruh tanah Kanan, alias hanya ½ (ay 19). Suku-suku lain yang tidak berhasil menaklukkan Kanaan, adalah:

  1. Suku Benyamin tidak sanggup “membersihkan” orang Yebus (ay 21).
  2. Suku Manasye tidak menghalau penduduk Bet-Sean, Taanakh, Dor, Yibleam, Megido, hanya menjadikan mereka budak (ay 27-28).
  3. Suku Efraim tidak menghalau orang Gezer (ay 29)
  4. Suku Zebulon tidak menghalau penduduk Kitron, Nahalol (ay 30).
  5. Suku Asyer tidak menghalau penduduk Ako, Sidon, Ahlab, Akhzib, Helba, Afek dan Rehob (ay 31-32)
  6. Suku Naftali tidak menghalau penduduk Bet-Semes, Bet-Anat, hanya dijadikan orang rodi (ay 33).
  7. Suku Dan malah diusir orang Amori ke sebelah pegunungan

Mengapa mereka gagal? kemungkinan yang terjadi adalah:

  1. Kinerja serba tanggung, puas tanpa tuntas
  2. Mereka tidak mau bekerja sama, tidak rela bergotong royong, tidak mau saling bahu membahu.
  3. Semberono dan tidak perhitungan yang tepat dan benar, dengan membiarkan orang jahat hidup. Mereka lebih menghargai kemanusiaan daripada ketuhanan.
  4. Meremehkan perintah Tuhan atau tidak mempercayai kebenaran yang diregenerasikan melalui tua-tua yang diterima Musa/Yosua dari Tuhan
  5. Memilih hidup senang tanpa usaha dan ingin sukses tanpa keluar keringat, alias tidak mau kerja jeras.
  6. Tidak berani menerima resiko berat dalam medan pertempuran. Mereka kecut dan tawar hati.
  7. Mencari nyaman dan tidak mau menyenangkan hati Tuhan
  8. Meremehkan penyertaan Tuhan dan lebih takut pada senjata lawan
  9. Mereka egois yang mempekerjakan orang taklukan dengan kerja rodi. Mereka lebih ingin meyenangkan diri sendiri dan musuhNya.
  10. Bekerja ½ hati, melayani ½ iman, berjuang ½ tenaga sehingga gampang putus asa, mudah ketakutan, mudah menyerah.
  11. Tidak mengerti bahwa penaklukan tanah Kanan adalah amanat agung Tuhan, sehingga tidak melihat bahwa perang suci adalah pelayanan dan penghormatan kepada Tuhan.
  12. Tidak mau dipakai menggenapi kehendak Tuhan.
  13. Mereka tidak sadar bahwa penaklukan tanah Kanaan adalah perang terhadap kejahatan kemanusiaan.

Suku – suku Israel gagal dalam melaksanakan kehendak Tuhan? Namun kasih setiaNya tidak akan pernah berhenti bagi UmatNya. Ia terus memberikan kesempatan agar mereka terus memperbaharui diri di hadapanNya.

Gereja Tuhan sampai sekarang pun terus bekerja melayaniNya. Gereja tidak diperkenankan melayaniNya dengan ½ hati, tidak diijinkan memiliki ½ iman, tidak diijinkan berkorban ½ tenaga, tidak diinginkan memberikan ½ jiwa.

Kita harus bekerja bagi DIA atau melayaniNya dengan sepenuh hati (100%) sebab penyertaanNya tidak pernah ½ (setengah-setengah) diberikanNya.

Pernahkah anda bekerja di sebuah perusahaan “terbeken”? Direktur/boss meminta untuk berkomitmen full, total dan work out, namun anda datang ½ hari, performan kinerjanya ½, dll ½ semua. Kira-kira apa yang akan dilakukannya anda?

Salam melayaniNya dengan fullheart

Tonny Mulia Hutabarat

2 Desember 2020

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *