LD Tonny Mulia Hutabarat
Sabtu 28 September 2024
Pelajaran Di Padang Gurun — Ulangan 8:1-20
Ujian Mental (8:1-5)
Tuhan menuntun umat-Nya melalui padang gurun dengan suatu tujuan. Tidaklah sia-sia bagi mereka untuk mengembara di padang gurun selama 40 tahun terakhir. Tuhan memiliki suatu tujuan, yaitu merendahkan hati dan menguji mereka.
Inilah alasan di balik kesulitan-kesulitan hidup, penderitaan, rasa sakit dan kejahatan. Kesulitan menguji kita untuk melihat apakah kita akan menaati Tuhan. Kesulitan dimaksudkan untuk menghancurkan kesombongan dan kepercayaan diri kita. – 8:3
Kelaparan dimaksudkan untuk menciptakan ketergantungan kepada Tuhan di dalam diri kita. Tuhan berkuasa atas penderitaan kita dan berkuasa atas waktu kita di padang gurun.
Hidup adalah tentang percaya kepada TUHAN yang dapat menyediakan makanan pokok di lahan yang tidak mungkin tumbuh bahan makanan. Roti hiduo akan keluar dari keluar dari mulut TUHAN.
Pelajaran padang gurun dan pencobaan. Yesus tidak hanya mengatakan bahwa hidup lebih dari sekadar makanan. Bahkan lebih lagi Yesus mengatakan bahwa dia tahu Tuhan akan memeliharanya karena Tuhan berkata dia akan melakukannya dan itu sudah cukup untuk menolak godaan Setan. Persediaan Tuhan di padang gurun adalah untuk menunjukkan kepada kita bahwa kita dapat mengandalkan semua yang pernah dijanjikan dan dinyatakan Tuhan (8:4). Kehidupan di tanah perjanjian datang dengan percaya pada setiap firman yang keluar dari mulut Tuhan.
Ujian Kepuasan (8:6-19)
Musa memberi tahu bahwa Tuhan akan membawa mereka ke negeri yang baik (8:6-10). Mlimpah makanan dan akan merasa kenyang (8:10). TUHAN akan memuaskan umat jika mereka percaya kepada-Nya. Ketika mereka merasa puas, mereka harus memuji Tuhan atas apa yang telah diberikan-Nya kepada mereka.
Musa memperingatkan bahwa tatkala makmur cenderung melupakan Tuhan. Mengapa? Kemakmuran membuat kita berpikir bahwa kita memiliki kekayaan ini dengan hikmat, kemampuan, kekuatan, pengetahuan, dan perencanaan kita. Baca 8:17- 18
Faktanya, inilah sebabnya Tuhan harus menempatkan kita di padang gurun. Jika tidak, hati kita akan menjadi sombong dan kita akan terus berpikir bahwa ini tentang kita dan kekuatan kita. Kemakmuran juga menguji apa yang ada di hati kita untuk melihat apakah kita akan mengingat bahwa semua yang kita miliki dan semua yang telah kita capai berasal dari Tuhan.