NYANYIAN UNTUK TUHAN (Yesaya 42: 10 -17)

Minggu, 24 Januari 2021 – Ev. Tonny Mulia Hutabarat

Nyanyian indah sangat mempengaruhi jiwa manusia. Konon kidung rohani juga sangat dapat membentuk iman seseorang. Nada lagu nuansa iman langsung dapat menghubungkan/menggetarkan hati seseorang kepada TUHAN. Nyanyian iman dapat memperbaharui, memulihkan batin.

Salah satu ciri khas penyampaian kotbah Yesaya adalah dengan “nyanyian”, berorasi dengan cara bersenandung (mungkin juga dengan berdendang dan menari). Unik, sehingga pendengar tertarik menyimak. Dan nyanyian yang diperdengarkannya adalah lagu baru. Lagunya juga bukan untuk menghibur dirinya atau para pendengar. Lagunya hanya untuk Tuhan, bagi kemuliaan Tuhan. Nabi mengajak “laut”, “pulau”, “padang gurun”, “penduduk bukit batu” menyatakan kebesaran dan kemuliaan Tuhan. Mereka menggemakan suaranya dari puncak gunung (ay 10-11) dengan maksimal (bergemuruh, nyaring, sorak-sorai, berseru-seru). Seluruh warga bumi patut meninggikan Tuhan, menghormati-Nya dan memuja-Nya (ay 12). Mereka meninggikan Tuhan dari tempat yang tinggi.

Ada tiga poin isi nyanyian nabi tentang Tuhan:

  1. Tuhan yang berperang (ay 13 – 14)
    Tuhan adalah pahlawan yang memperjuangkan kehidupan umat-Nya. Ia akan membuktikan keperkasaan-Nya dengan menaklukkan musuh abadi umat-Nya. Ia dengan semangat memberikan hidup baru bagaikan seorang ibu yang mengerang mengeluarkan bayinya dari rahim. Tuhan mempertaruhkan nyawanya untuk kehidupan umat-Nya. DIA turun dari takhta-Nya. Ia tidak akan berdiam diri. Penguasa sorga turun ke bumi membenahi hati umat-Nya. Maka patut memuji-Nya dengan megasuka.
  2. Tuhan yang bertindak (ay 15 – 16).
    a. Ia akan menghukum manusia yang tidak berpaling/bertobat kepada-Nya. Sumber-sumber logistic terbaik dari alam akan dikeringkan-Nya agar mereka berlari/mencari Tuhan.
    b. Tuhan akan memimpin “orang buta” hingga menemukan “JALAN KEBENARAN”. Tuhan membawa yang sesat ke jalan yang benar. Tuhan akan memberikan masa depan yang terang kepada anak-anak Tuhan. Saya sering membuat arah jalan sendiri, sekarang Tuhan akan membimbing saya hanya ke jalan kebenaran-Nya. Kepemimpinan yang mahalembut dari Kristus yang menempatkan kaki kita berjalan dengan kebenaran-Nya patut disambut dengan nyanyian sukacita dengan megaphone.
  3. Tuhan jijik dengan penyembahan berhala (ay 17).
    Mereka yang menaruh harapan kepada benda-benda tuangan dari logam dan lain-lain akan mengalami kemunduran dan dipermalukan. Kristus yang telah bertakhta di hati kita, tak patut mempermalukan diri dengan membuat benda-benda lain sebagai tempat bergantung untuk kebutuhan yang minimal. Seringnya kita memperdengarkan nyanyian iman, maka akan menangkal kuasa-kuasa gelap/roh jahat yang menyerang.

Yesaya sedang membicarakan Mesias yang akan datang. Dan kita sudah melihat Yesus, maka Kristus adalah nyanyian baru bagi kita. DIA yang bertakhta di hati yang telah memberikan keselamatan, patut untuk mengalir dalam nafas, suara dan seluruh gerak gerik kita. Sebagai anak anak-Nya yang sudah dilahirbarukan maka hidup kita adalah suara nyanyian tentang Kristus bagi penduduk bumi yang menantikan pembebasan dari maut kekal agar dunia ini lebih indah untuk kemuliaan-Nya. Salam bernyanyi bagi Tuhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *