Senin, 28 Juli 2025
MUSUH BEBUYUTAN (Bag.4)
Bacaan: Matius 4:1-11
🪔 Pencobaan Kedua (ayat 6) Iblis mengutip Mazmur 91:11-12, menyuruh Yesus melompat dari bubungan Bait Allah agar malaikat menyelamatkan-Nya. Sasaran iblis adalah mendorong Yesus untuk menguji Allah, meragukan perlindungan Bapa, dan mencari pengakuan publik sebagai Mesias melalui tindakan spektakuler, bukan melalui ketaatan yang rendah hati.
🪔 Strategi ini pula yang gencar dilakukan iblis terhadap semua manusia di dunia. Melalui “bisikan mautnya”, iblis menimbulkan keraguan kita terhadap karakter TUHAN yang SETIA, dan mendorong kita untuk “membuktikan kebenaran” dari perkataan ALLAH, padahal sejatinya KEBENARAN sama sekali TIDAK membutuhkan bukti, tapi berkaitan dengan masalah IMAN seseorang. (Prinsip Yohanes 20:29) Hanya ‘kesalahan’ yang perlu dibuktikan bahwa itu SALAH, berdasarkan standard Kebenaran.
🪔 Iblis sangat cerdik menjerumuskan seseorang ke dalam dosa melalui PIKIRAN-nya, bahkan saking ‘hebatnya’ modus ini, sampai orang tidak sadar bahwa “meragukan” ALLAH sebenarnya sudah menjadi dosa yang melukai hati dan perasaan-NYA.
🪔 Yang kedua (yang tidak kalah pintarnya), iblis membujuk seseorang (dengan cara yang begitu ter-samarkan) untuk mencari “pengakuan” dari manusia, melalui hal-hal yang ia terima dari TUHAN, misalnya: talenta, kepandaian, bakat, bahkan status / jabatan tertentu yang dimilikinya. Inti dari cobaan ini adalah membawa kita menuju “kebanggaan diri” alias “kesombongan” (dosa yang menduduki peringkat tertinggi, yang berhasil menjatuhkan manusia pertama, Adam & Hawa).
🪔 Zaman ini “KERENDAHAN HATI” sudah menjadi hal langka yang sangat sulit ditemukan, karena dosa kesombongan sudah merasuk dan berkuasa dalam diri semua orang: irihati, gampang tersinggung, ingin cepat kaya, memandang rendah orang lain, merasa lebih pintar / pengalaman, dsb. Itu semua sampel dosa kesombongan yang sangat gampang dilihat dalam diri seseorang, termasuk anda dan saya juga, bukan?!!
🪔 Jangan pernah lupa, bahwa hal yang paling disukai oleh TUHAN adalah IMAN & KETAATAN!! Mari kita terima Firman ALLAH sebagai Kebenaran yang absolut, yang TIDAK ADA kesalahan sedikitpun di dalamnya… sebab kita percaya, bahwa ALLAH yang berfirman adalah Pribadi yang KEKAL, BENAR & SETIA, sumber TERANG yang tidak ada perubahan di dalamNYA. (Bandingkan Yakobus 1:17 & Ibrani 13:8)
🪔 Oleh karena itu, jangan lagi meragukan Firman TUHAN! Terimalah FIRMAN apa adanya dengan IMAN dan TAATI dengan rendah hati, seperti yang dikehendakiNYA. (bersambung)
AMIN.