Ayat 16 dan 17 mengandung undangan Yesus untuk murid-murid-Nya bertemu di Galilea, sebagaimana
Yesus saat ini mengundang kita bergabung dalam misi Amanat Agung-Nya. Undangan Yesus seringkali
tidak mudah, karena ada dua konsekuensi:
1. Kita harus memiliki cara hidup yang memusatkan diri pada Allah dan bukan pada diri. Kita akan
sepenuhnya menjalankan agenda Tuhan dan bukan agenda pribadi.
2. Undangan Allah adalah untuk melakukan pekerjaan-Nya yang besar, yang hanya Dia yang bisa
melakukannya. Di sinilah kita menjadi ragu-ragu, karena kita akan merasa tidak mampu. Tetapi, memang
itulah tujuan Allah mengundang kita, yaitu untuk bergantung sepenuhnya pada Dia dan tidak pada
kekuatan diri.
Tiga ayat berikutnya memiliki struktur yang menarik karena perintahAmanatAgung diapit oleh dua janji:
Ayat 18 adalah janji pertama berupa pernyataan bahwa Yesus memiliki semua kuasa baik di surga
maupun di bumi. Kuasa yang sungguh sangat besar, karena Dia adalah Allah yang memiliki sifat
keAllahan yang sempurna. Dia juga adalah Tuhan yang menjadi Pemilik atas segala sesuatu. Ditambah
lagi, Dia adalah Raja di atas segala raja yang akan memerintah dan menghakimi seluruh dunia. Dengan
Kuasa inilah Yesus membekali kita untuk menjalankan misi-Nya.
Ayat 19 adalah perintah untuk menjalankan Misi-Nya, Amanat Agung, yang sebenarnya berisi perintah
tunggal, yaitu membuat murid. Siapakah yang disebut murid?
1. Murid adalah orang yang diadopsi Allah, melalui keselamatan dalam Yesus Kristus untuk memiliki
identitas baru sesuai dengan nama Bapa, danAnak, dan Roh Kudus.
2. Murid adalah orang yang dipanggil Allah untuk menjalankan misi-Nya. Tidak ada murid yang tidak
diundang.
3. Murid adalah orang yang dibentuk (diproses)Allah untuk menjadi semakin serupa dengan Kristus.
4. Murid adalah orang yang diberi kuasa oleh Allah untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Dialah Allah
yang harus dimuliakan.
Bagaimana menjadi murid pada era digital?
Dengan kemajuan teknologi digital, kita dipanggil untuk menjadi saksi-saksi-Nya di dunia media sosial
untuk menceritakan keajaiban dan keselamatan yang Yesus lakukan. Dunia digital juga memudahkan kita
mempelajari Firman-Nya dengan cara-cara baru, mengalamiAllah, dan berinteraksi dengan Firman-Nya.
Gereja di era digital dapat bereksplorasi melakukan W.I.F.E. (Worship-Ibadah, Instruction-Pengajaran,
Fellowship-Persekutuan, dan Evangelism-Penginjilan). Gereja tidak hanya dipanggil untuk menjadi saksi
mereka yang dekat (lokal), bahkan mereka yang jauh (internasional).
Ayat 20 berisi janji kedua, yaitu janji bahwa Yesus akan menyertai kita senantiasa sampai akhir zaman.
Bahwa Ia akan memelihara kita, menopang kita, menyegarkan kita, dan menjamin bahwa kita pasti
menang (happy ending).
Jadi, pedulikahAnda dengan misi-Nya?