Minggu, 10 April 2022 – Pdt. Rotua Nurhayati Sinaga

Kitab-kitab Injil menceritakan bahwa Yesus adalah pribadi yang sangat baik. Ia mengajarkan
kasih, menyembuhkan orang sakit, mengusir roh jahat, menebarkan kebaikan dan damai sejahtera,
menegakkan keadilan dan membawa kabar sukacita bagi semua orang. Hal itu membuat banyak orang
tertarik datang kepada Yesus dan semakin hari jumlah pengikut-Nya semakin bertambah. Meskipun
demikian tetap saja ada orang yang tidak senang malah membenci dan memusuhi Yesus. Mereka adalah
para pemuka agama Yahudi. Puncak kebencian mereka pada Yesus adalah ketika Yesus menegur dan
mengecam perilaku munafik mereka (Mat. 23; Luk.11:37-54; 20:45-47). Jadi bagi para pemuka agama
kehadiran Yesus sangat membahayakan kedudukan dan posisi mereka dalam tatanan masyarakat dan
pemerintahan. Karena itu mereka berusaha untuk menyingkirkan Yesus. Berbagai upaya telah mereka
lakukan untuk mencekal Yesus, tetapi upaya itu justru balik menyerang mereka (Luk.10:25-36; 11:37-54;
20:1-8). Pada akhirnya mereka menemukan cara yang ampuh untuk menyingkirkan Yesus, yaitu dengan
memanfaatkan sentimen agama. Mereka berusaha supaya Yesus dapat dihukum mati (Mat.26:56).

Pertama-tama Yesus dihadapkan dengan pengadilan Yahudi (Luk.22:63-71), para pemuka
agama mencari kesaksian palsu terhadap Yesus, supaya Yesus dapat dihukum mati (Mat.26:57-67).
Berhubung hukum Yahudi tidak berhak menjatuhkan hukuman mati maka mereka menyerahkan Yesus
kepada pengadilan Romawi untuk dihukum mati. Setelah diperiksa Yesus tidak bersalah/tidak didapati
kesalahan pada Yesus dan tidak ada suatu apa pun yang dilakukan Yesus yang setimpal dengan hukuman
mati. Mereka tidak menyerah begitu saja, dengan desakan masa yang besar mereka mendesak Pilatus
untuk menghukum mati Yesus. Karena Pilatus takut dan tahu kalau Yesus tidak bersalah, ia berusaha
membebaskan Yesus. Pilatus menawarkan untuk membebaskan Yesus, tetapi masa memilih penjahat
Barabas yang dibebaskan. Seruan masa yang semakin keras dan mendesak akhirnya membuat Pilatus
menjatuhkan hukuman mati kepada Yesus (ay.1-15).

Yesus yang tak bersalah dijatuhi hukuman mati. Pengadilan yang tidak adil mengadili Sang
Hakim yang adil (Yoh.5:22-23). Yesus menerima segala kebencian, hinaan, caci makian, dan
menanggung segala penderiatan itu semata-mata hanya karena kasih-Nya yang begitu besar kepada kita
orang yang berdosa (Yes. 53:1-7). Betapa berharganya kita bagi Yesus, kita telah ditebusnya dengan
darah yang mahal (1 Pet.1:18-19). Karena itu marilah kita mempersembahkan tubuh kita sebagai
persembahan yang hidup kepada Tuhan dan mencari jiwa bagi Kristus. Kita tidak perlu takut karena
Tuhan Yesus menyertai kita senantiasa sampai kepada akhir zaman.