Menerima Roh Kudus

LD Tonny Mulia Hutabarat
Sabtu 11 Mei 2024

Menerima Roh Kudus
Yohanes 20:23 & 1 Korintus 12:7

Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: “Terimalah Roh Kudus Yohanes 20:23 … Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama 1 Korintus 12:7

Biasanya peringatan hari Pentakosta, lebih sering dikutip dari Kisah Para Rasul 2:1-21 ). Kita membayangkan “suaranya seperti hembusan angin kencang”; lidah-lidah api hinggap pada para rasul; dan para rasul itu berbicara secara ajaib dalam bahasa-bahasa lain. Renungan dari 1 Korintus 12:7 menawarkan peringatan Pentakosta yang sangat tenang, namun tidak kalah pentingnya. Roh Kudus datang kepada kita tidak dengan cara yang dramatis seperti Hari Pentakosta yang viral. Juga menurut Yohanes 20:19-23, Roh Kudus diberikan dengan cara yang lebih tenang, namun tidak kalah pentingnya. di saat murid-murid tersesat, bingung, takut, dan tentunya tidak menantikan mukjizat Pentakosta yang agung.

Yesus datang, dan berdiri di antara mereka. Yesus menawarkan mereka kedamaian. Dan DIA menghembusi dengan Roh Kudus.Serta mengutus mereka keluar dari ruangan itu untuk menjalankan misiNya. Ini momen Pentakosta, ketika Roh Kudus diberikan kepada para murid. Hari Pentakosta yang jauh lebih tenang untuk melenyapkan ketidaktenangan murid2Nya. Momen Pentakosta yang tenang ini mengingatkan kita bahwa Yesus benar-benar menggenapi janji-Nya untuk selalu menyertai kita, dan bahwa kehadiran Tuhan dalam hidup kita sangat nyata, meski sering kali tidak terlalu dramatis, tidak fenomenal dan tidak spektakuler. . Yesus memberi tahu kita sebelumnya dalam Injil Yohanes bahwa Roh Kudus itu seperti angin. Kita tidak bisa melihat angin; kita hanya bisa melihat dampaknya. Kita dapat melihat perbedaan yang Tuhan buat dalam hidup kita melalui Roh Kudus yang dijanjikan.

Pentakosta pertama kita adalah baptisan. Apa maksudnya? Baptisan adalah momen Pentakosta dimana kita dilahirkan kembali, menerima dan percaya Yesus. Tidak ada angin kencang. Tidak ada berbahasa roh. Tidak ada lidah api. Dan memuliai perjalanan “hidup baru” bersama DIA. Baptisan adalah sebuah mukjizat, karena dibaptis ke dalam Kristus. Sejak itu kita dikobarkan dengan karunia Roh Kudus untuk berkomitmen dan bermafaat dalam komuni gereja.

Ketika Roh Kudus diberikan kepada kita, kita dipanggil ke dalam komunitas gereja, untuk membagikan karunia-karunia kita melalui tubuh Kristus. Contohnya terdapat di 1 Korintus 12. Diajarkan bahwa setiap orang Kristen diberikan manifestasi Roh Kudus demi kebaikan bersama. Ada beragam aktivitas, namun Tuhan yang samalah yang mengaktifkan semuanya dalam diri setiap orang.

Setiap satu orang percaya diberikan sesuatu yang dapat membantu menjadikan dunia ini tempat yang lebih baik. Setiap orang dipanggil melakukan pekerjaan Tuhan. Biasanya tidak keras(seperti tiupan angin keras dan dramatis). Kadang-kadang, luput dari perhatian orang karena terlalu kecil (halus) kecuali oleh Tuhan Pencipta. Namun semua dilakukan atas kepentingan namaNya. Dan setiap tindakan kasih yang dilakukan atas nama Tuhan menjadi seperti momen Pentakosta.

Pelayanan kita (karunia yang dibagikan) mungkin diam-diam, tidak menjadi berita, tidak akan membuat kita terkenal. Namun hal-hal tersebut mungkin saja membangkitkan Roh Kudus dalam diri seseorang. Kita semua telah diberikan manifestasi Roh Kudus demi kebaikan bersama. Itulah inti dari Pentakosta.

Pentakosta membuat ruang yang terkunci menjadi terbuka untuk memberitakan Injil. Yesus memberi mereka – dan kita – Roh Kudus agar dapat menjalankan misi-Nya. Kita diberi Roh Kudus untuk pergi – dengan cara apapun yang kita bisa saat ini – untuk menjadi saksi kehidupan dan kasih Tuhan. Kita diberi Roh Kudus untuk melanjutkan apa yang Yesus lakukan di bumi ini. Kita diberikan Roh Kudus untuk menjadi rasul-Nya di dunia. Untuk menawarkan dorongan, kekuatan, dan harapan kepada orang lain. Untuk melayani orang lain. Untuk mencintai orang lain. Untuk berdoa dan membagikan iman kita kepada orang lain.