Melawan Hukum = Doa Yang Keji … Amsal 28:9

LD Tonny Mulia Hutabarat
Senin, 5 Februari 2024

Melawan Hukum = Doa Yang Keji … Amsal 28:9

Siapa memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian. (Pro 28:9 ITB)

Tuhan memandang masalah ketaatan kepada Firman-Nya secara hitam dan putih – bukan abu-abu. Ketika tidak menaati Firman, sebenarnya memalingkan telinga dari mendengarkanNya. Mendengarkan firman dengan telinga sama dengan menaatiNya. Saat ini di Indonesia tempat yang paling memberontak bukanlah di bar kopi tetapi di suasana pilpres 2024. Hukum banyak dilanggar oleh orang Kristen.

Ketika tidak taat, kita menutup telinga dari mendengarkan kebenaran. Berpaling dan menjauh dari Firman. Meninggalkan Firman, artinya mendengar, tetapi tidak MELAKUKAN. MengabaikanNya dan tidak membiarkanNya bekerja di dalam hati.

Ketika kita tidak menaati Firman – Tuhan memperhitungkan doa sebagai kekejian. Tuhan menganggap doa yang diucapkan orang durhaka (orang Kristen) adalah suatu kekejian. DIA pro-kekudusan sepenuhnya. Jadi, ketika kita tidak pro-kekudusan (baca di sini pro-ketaatan, pro-saleh, pro-melakukan apa yang Tuhan katakan mengatakannya) – kita sebenarnya anti-Tuhan.

Ada sekelompok orang yang dikritik keras oleh Yesus dalam kisah-kisah Injil. Yang mengejutkan banyak orang, kelompok ini bukanlah kelompok pendosa klasik. DIA tidak bersikap keras terhadap para pelacur, pemungut pajak, sampah masyarakat, atau orang-orang yang biasanya dicurigai. Yesus paling keras terhadap orang-orang munafik yang beragama. Yang mengamalkan agama secara lahiriah, namun di dalam hati mengabaikan Firman. Mereka berdoa tetapi tidak taat. Mereka orang munafik. Orang munafik itu adalah saya dan anda. Setiap kali melakukan doa yang saleh – tanpa menaati Firman saya dan anda adalah kekejian di mataNya.

Hikmat memberi tahu kita bahwa kita harus mendengar dan mengindahkan Firman Tuhan. Hal ini akan memberikan doa-doa kita sayap yang akan menerbangkannya ke takhta sorga. Semoga kita selalu menjaga hati kita untuk memastikan bahwa kita mendengar, menaati – lalu berdoa. Ini adalah urutan yang tepat.

Dalam hal apa kita tidak bertaat dalam bergereja sebagai anggota gereja yang sejati? Adakah kita taat pada Firman, atau pada aturan2 yang ditetapkan oleh sinode gereja?