LD Tonny Mulia Hutabarat
Rabu 15 Mei 2024
KUASA DOA … Yakobus 5:13-20
Yakobus mengajarkan tentang kekuatan doa. Tuhan memberikan sarana anugerah melalui doa untuk mengubah “sesuatu”.
Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni. Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. (Jam 5:15-16 ITB)
Kuasa Dalam Penderitaan (5:13)
Yakobus mengawali tulisannya tentang penderitaan dan menganggapnya sebagai suatu kebahagiaan ketika jatuh dalam berbagai pencobaan. doa adalah jawaban atas penderitaan. Penderitaan yang dimaksud Yakobus bukan semata-mata karena kita sedang mengalami hari yang buruk di tempat kerja. Perhatikan Yakobus 5:10, penderitaan ini mengacu pada penderitaan yang ditanggung oleh para nabi Tuhan. Tuhan. Para nabi menderita karena pendirian mereka atas kebenaran Tuhan. Mereka menderita karena menyampaikan pesan-pesan Tuhan. Mereka menderita karena terlibat dengan dunia yang jahat. Ketika menderita demi hal yang benar, kita perlu berdoa (bdk. Kisah Para Rasul 4:29-31). Ketika kita tidak menderita demi kebenaran, maka doa kita haruslah berupa nyanyian syukur kepada Tuhan.
Kuasa Dalam Penyakit (5:14-15)
Yakobus sedang berbicara tentang penyakit fisik. Kata Yunani yang dipakai adalah astheneo, sebagai “sakit” fisik dalam Injil. Salah satu respons terhadap orang sakit adalah mereka diurapi dengan minyak. Pengurapan dengan minyak selalu mengacu pada penyakit fisik. Minyak digunakan sebagai obat berbagai penyakit dan penderitaan.
Penyakit yang disebutkan Yakobus berbeda dengan orang yang terperangkap dalam dosa (ayat 15). Orang ini sakit secara rohani karena dosa. Yakobus menambahkan bahwa jika orang tersebut berbuat dosa, maka dosanya juga akan diampuni. Doa orang beriman (para penatua) akan menyelamatkan orang sakit. Doa hamba Tuhan dimaksudkan agar hati orangsakit berubah berubah sehingga mau berdoa memohon ampun.
Penyakit yang dialami orang ini sangat serius. Alasannya: (1) memanggil penatua menyiratkan bahwa orang tersebut secara fisik tidak mampu menemui pelayan Tuhan atau pergi beribadah. (2) pengolesan minyak dalam keadaan terbaring.
Ada kekuatan dalam doa. Namun, jangan abaikan sumber daya penyembuhan. Yakobus menyebutkan penatua berdoa dan mengurapi dalam nama Tuhan. Tuhan memberi obat sebagai bagian dari pengobatan. Perawatan obat (medis) merupakan bagian dari cara Tuhan menjawab doa.
Kuasa Atas Dosa (5:15-16)
Doa tidak hanya mempunyai kuasa untuk penyakit jasmani, tetapi juga penyakit rohani. Dosa bisa diampuni melalui doa (bdk (1 Yohanes 1:9). Saat kita sedang bergumul dengan kelemahan, godaan, dosa, kita bisa saling meminta doa. Inilah sebabnya Yakobus membuat pernyataan yang dinamis dan penuh kuasa di akhir ayat 16.
Kita perlu melaksanakan doa karena doa adalah alat yang ampuh dalam berbagai keadaan. Doa berhasil ketika kita menderita demi kebenaran. Doa berhasil ketika kita sakit parah. Doa berhasil ketika kita mengaku dosa kita kepada Tuhan dan mendatangkan pengampunan. Doa menyebabkan sesuatu terjadi
Contoh Kuasa Doa (5:17-18)
Untuk memperkuat pendapatnya, Yakobus mengacu pada contoh Elia. Yakobus mengingatkan bahwa Elia adalah seorang biasa seperti kita. Elia mencapai hal-hal besar melalui doa. Elia bukanlah manusia super. Ia hanya berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Hujan tidak turun 3,6 tahun, setelah Elia berdoa. Kita juga dapat mencapai hal-hal besar melalui doa. Doa bukan untuk keuntungan pribadi dan egois, tapi untuk kerajaan dan kemuliaan Tuhan. Elia berdoa dengan sungguh-sungguh, kata Yakobus. Lihatlah hasil doanya yang sungguh-sungguh. Doa itu kuat dan efektif. Yakobus memohon agar kita memahami manfaat doa bermanfaat dan lebih sering berdoa.
Kuasa Menyelamatkan Jiwa (5:19-20)
Yakobus mengakhiri suratnya dengan seruan untuk bertindak. Jangan abaikan mereka yang menyimpangkan dari kebenaran. Kita harus membuka mata dan melihat siapa yang lemah dan siapa yang menyimpang. Kita semua harus melihat bahwa ini adalah tanggung jawab penting yang diberikan kepada setiap orang Kristen. Kita tidak bisa mengabaikan domba yang tersesat. Kita harus bertekun berdoa untuk mereka yang lari/keluar dari kebenaranNya. Pergi menjangkau yang hilang. Pergi rebut jiwa mereka dari api. Berdoa agar diberi kuasa untuk pergi merebut jiwa yang “terhilang”