LD Tonny Mulia Hutabarat
Jumat, 30 Agustus 2024
KETIKA JATUH DALAM SKANDAL … Mazmur 51
Mazmur pertobatan seorang raja yang jatuh dalam dosa perjinahan dan pembunuhan (baca 2 Samuel 11 & 12). Seorang raja yang berlutut menyembah (menangis) di hadapan Tuhan karena dosanya. Ia melepaskan jubahnya dan merendahkan diri.
Raja membentangkan 3 perkataan pengakuannya di hadapan TUHAN: “pelanggaran,” “kejahatan,” dan “dosa.” Pelanggaran hukum Tuhan sebagai kejahatan yang nyata dan sebagai tindakan yang tidak mencapai sasaran dan tidak mencapai kemuliaan Tuhan. Dosa bertentangan dengan mengasihi Tuhan – SEMUA DOSA ADALAH MELAWAN TUHAN – 51:4
Raja memaparkan solusi dosa dihadapan Tuhan dengan 3 perkataan mujarab dalam teks yaitu “Kasihanilah”, “kasih sayang” dan “belas kasihan yang melimpah.” Kasih karunia tidak layak diterima karena dosa. Kasih yang teguh tidak diberikan karena kelayakan kita, tetapi terlepas dari ketidaklayakan Daud (dan kita). Belas kasihan yang melimpah dan meluap sangat dibutuhkan karena, seperti Daud, atau kita juga bersalah dan dihukum. Tiga kata mujarab ini bersumber dari Tuhan sendiri. TanpaNya kita akan binasa oleh disa.
Raja menyatakan 3 kata tentang yang diinginkan Tuhan. Ungkapannya adalah “hapuskan” (ayat 1), “basuhlah aku dengan seksama” dan “tahirkanlah aku” (ayat 2). Betapa indahnya cara untuk berbicara tentang perlunya pengampunan! Dosa adalah noda yang perlu dihapuskan, kekotoran yang harus dibersihkan sepenuhnya dan kotoran yang harus dibersihkan. Tidak ada usaha yang dapat membersihkan dosa selain MahapengampunanNya.
Raja membahas tiga kata yang merupakan permohonan pertobatan sejati. Perhatikan ungkapan-ungkapan dalam ayat 10-12. Yaitu, “jadikanlah hatiku tahir” dan “perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh” (10), “janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku” (11), dan “bangkitkanlah kembali padaku sukacita karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela” (12). Ungkapan-ungkapan ini dengan kuat menyampaikan bahwa dosa membutuhkan bentuk pembedahan yang paling radikal, bahwa kejahatan dapat mengakibatkan hilangnya hadirat TUHAN dalam hidup seseorang dan bahwa satu-satunya sukacita yang kekal datang dari TUHAN dan keselamatan-Nya.
Daud percaya kepada Tuhan, atas dasar karakter-Nya sendiri, untuk melakukan sesuatu terhadap dosa yang mengerikan dan menyediakan pembersihan dan pengampunan penuh.
Pokok bahasan tentang dosa dan pengampunan dalam terang seluruh wahyu TUHAN yang diilhami, semua yang Daud dambakan dan lebih dari itu ditemukan dalam 3 kata lagi – KESELAMATAN DI DALAM KRISTUS