LD Tonny Mulia Hutabarat
Minggu, 26 Mei 2024
KESELAMATAN … Titus 3:1-15
Pada perikop 3:1-8, Paulus memberitahukan/mengajarkan buah keselamatan, akar keselamaran dan bukti keselamatan kepada Jemaat di Kreta.
Orang Kreta mempunyai reputasi sebagai orang yang korup secara moral ( 1:11-12). Paulus telah menginstruksikan Titus untuk menetapkan penatua-penatua untuk mengajarkan doktrin sehat yang selaras dengan kehidupan sehat. Paulus mengajarkan bahwa kita perlu diselamatkan dan dilatih oleh kasih karunia. Kasih karunia secara radikal mengubah mereka yang memahami dan menerimanya. Refleksi terhadap doktrin Tuhan memotivasi perbuatan baik.
- Paulus mengajarkan buah keselamatan (1-3), yaitu: (1) Hubungan dengan pemerintah: tunduk, taat, dan siap melakukan segala pekerjaan baik. (2) Hubungan dengan semua orang: Tidak memfitnah, cenderung damai (ramah, tidak suka bertengkar), lemah lembut, menunjukkan kerendahan hati
Buah orang yang berada di luar Kristus (2-3): mereka akan tetap bodoh & tidak taat: khusus untuk otoritas. Disesatkan & diperbudak: tertipu, terjebak dalam konteks budaya. Terkompromikan oleh berbagai nafsu/kesenangan. Kebencian & kecemburuan: sikap/postur tubuh sehari-hari. Benci satu sama lain.
Kita hanya bisa mengatasinya melalui pertobatan, yang melibatkan kesadaran akan dosa dan pemahaman anugerah di dalam Kristus.
- Paulus mengajarkan “akar keselamatan” (4-7). “Dia menyelamatkan kita” adalah kata kerja utama dari kalimat tersebut. TUHAN menyelamatkan karena kebaikan, kasih sayang, dan belas kasihan-Nya yang dinyatakan dengan paling jelas dalam penampakan Yesus Kristus.
Keselamatan bukanlah hasil pekerjaan baik yang telah kita lakukan. Usaha baik/amal tidak membawa keselamatan, namun merupakan respon terhadap pekerjaan Tuhan Tritunggal (5-7)
Realisasi keselamatan meliputi: (1) permandian kelahiran kembali. Baptisan adalah tanda dan meterai dari pembersihan rohani. Karya kelahiran kembali yang dilakukan TUHAN mendahului tindakan iman kita. (2) Pembaruan Roh Kudus. Kita dibuat baru. Roh Kudus memulai pekerjaan transformasi setelah kelahiran kembali.
- Ketika kebenaran ini berakar akan ada buah yang memberikan bukti keselamatan (ay 8), yaitu orang-orang percaya yang terpanggil berkonsentrasi dalam pengabdian pada perbuatan baik. Perbuatan baik yang kita lakukan setelah pembenaran dilakukan dengan iman/kepercayaan. Roh Kudus yang telah dicurahkan secara melimpah kepada kita, maka kita telah dimampukan untuk melakukan pekerjan/perbuatan baik. Perbuatan baik tidak menyatakan kita benar, tetapi orang yang dinyatakan benar harus berbuat baik. Banyak orang menginginkan akar pembenaran tanpa buah penyucian, sehingga tidak ada bukti keselamatannya.